Krisis Mahasiswa dan Menara Gading Kampus

Fahmi G Priono, Pegiat Politik dan Demokrasi.
Sumber :
  • MindsetVIVA

Kampus-kampus menjadi seperti Menara Gading, memisahkan kaum intelektual dari rakyat biasa. Hal ini terjadi melalui berbagai kebijakan kampus yang bertujuan untuk merekonstruksi pola pikir mahasiswa.

Socrates dan Kebebasan Berbicara: Tinjauan atas Pengadilan dan Kehendak Rakyat Atensi

Sayangnya, banyak dari kegiatan yang diwajibkan kepada mahasiswa hanya berorientasi pada keuntungan dan seremonial semata, bukan pada pembangunan karakter dan nilai-nilai yang bermanfaat bagi masyarakat, seperti yang seharusnya menjadi tujuan dari Tridharma perguruan tinggi.

Semangat kemanusiaan bukan lagi menjadi fokus perjuangan intelektual mahasiswa saat ini. Akibatnya, mahasiswa lebih mudah diprovokasi dan dipolarisasi berdasarkan isu-isu perbedaan golongan, identitas, suku, ras, agama, dan hal-hal yang sebenarnya tidak relevan.

Socrates dan Lingkaran Skandal Keagamaan, Peran Intelektual dalam Krisis Demokrasi Athena

Padahal, masih banyak tanggung jawab bangsa yang harus dikerjakan bersama, seperti perjuangan di bidang ekonomi, sosial, dan sebagainya.

Pada tahun 2045, Indonesia akan memperingati seratus tahun kemerdekaannya. Saat itu, kita berharap perayaan tersebut tidak akan berubah menjadi peringatan akan kegagalan mahasiswa Indonesia. Kita menginginkan bahwa stereotip negatif tentang mahasiswa dengan pemikiran yang sempit, yang hanya peduli pada kepentingan pribadi, dapat kita tinggalkan.

Persidangan Socrates Tahun 399 SM, Pertarungan Ideologi antara Athena dan Sparta

Kita berharap bahwa pada tahun 2045, bangsa kita akan merayakan 100 tahun Indonesia sebagai sebuah bangsa yang merdeka, sebuah bangsa yang memiliki generasi muda yang mewarisi semangat perjuangan, gagasan, dan pikiran besar para pemuda tahun 1928, dengan cita-cita yang luhur tentang menjadi bangsa yang besar.

Saatnya bagi mahasiswa saat ini, dengan segala kemudahan yang ada, untuk bangkit dan menghadapi tantangan zaman ini. Kita harus menjadi kaum terpelajar yang optimis dalam melangkah, dengan semangat kebhinekaan, dan mampu membawa harapan besar dalam memenuhi amanat penderitaan rakyat.

*) Oleh Fahmi G Priono, Pegiat Politik dan Demokrasi
*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi Mindset.viva.co.id