Sahabat atau Pasangan? Studi Ini Ungkap Mana yang Lebih Baik untuk Kesehatan Mental

Ilustrasi sahabat, benarkan sahabat lebih baik untuk kesehatan mental.
Sumber :
  • Freepik

Jakarta, Mindset – Temuan studi terbaru mengungkap bahwa sahabat mungkin lebih baik untuk kesehatan mental dibandingkan pasangan romantis. Simak alasan ilmiahnya di sini!

Dari Patah Hati ke Pikiran Positif: Mengubah Cara Pandang untuk Hidup yang Lebih Bahagia

Dalam kehidupan sosial, hubungan interpersonal memainkan peran besar dalam kesejahteraan mental seseorang. Selama ini, banyak orang beranggapan bahwa memiliki pasangan romantis adalah kunci kebahagiaan.

Namun, sebuah studi terbaru justru mengungkap bahwa sahabat mungkin memiliki dampak yang lebih konsisten dalam menjaga kesehatan mental dibandingkan pasangan romantis.

5 Pertanyaan yang Bikin Stres dan Cara Bijak untuk Menjawabnya

Lantas, bagaimana sebenarnya hubungan antara persahabatan dan kesehatan mental dibandingkan dengan hubungan romantis?

Persahabatan: Penjaga Stabilitas Emosi Sepanjang Usia

Melansir PSYPost, dalam studi yang dipublikasikan dalam Journal of Social and Personal Relationships mengungkap bahwa memiliki persahabatan yang erat dikaitkan dengan gejala depresi yang lebih rendah dari masa remaja hingga usia paruh baya.

Mengatasi Mental Block: Teknik untuk Mengubah Hambatan Menjadi Peluang

Salah satu alasan utama adalah fleksibilitas dalam hubungan pertemanan. Berbeda dengan hubungan romantis yang sering kali memiliki ekspektasi tinggi, hubungan persahabatan cenderung lebih santai dan bebas dari tuntutan emosional berlebih.

Ini memungkinkan individu untuk memperoleh dukungan sosial tanpa tekanan yang berlebihan.

Selain itu, persahabatan juga memiliki peran penting dalam membangun rasa kebersamaan. Teman dapat menjadi tempat berbagi cerita, mendapatkan validasi emosional, dan menjadi penyeimbang dalam kehidupan sehari-hari.

Penelitian menunjukkan bahwa individu yang memiliki sahabat dekat lebih kecil kemungkinannya mengalami perasaan kesepian dan keterasingan, yang sering kali menjadi pemicu utama gangguan kesehatan mental.

Hubungan Romantis: Antara Kebahagiaan dan Tantangan Emosional

Meskipun hubungan romantis sering dikaitkan dengan kebahagiaan, studi ini menemukan bahwa keterlibatan dalam hubungan asmara justru memiliki dampak yang lebih kompleks terhadap kesehatan mental.

Dalam beberapa tahap kehidupan, seperti remaja dan awal dewasa, berada dalam hubungan romantis bahkan dikaitkan dengan peningkatan gejala depresi.

Faktor utama yang menyebabkan hal ini adalah ekspektasi tinggi yang sering kali menyertai hubungan romantis.

Dalam hubungan asmara, individu cenderung lebih terikat secara emosional, yang berarti konflik, kecemburuan, atau ketidakseimbangan dalam hubungan dapat memberikan dampak psikologis yang signifikan.

Tekanan sosial untuk memiliki pasangan juga dapat membuat seseorang merasa tidak cukup baik jika tidak berada dalam suatu hubungan, yang dapat memicu kecemasan dan ketidakpuasan diri.

Namun, seiring bertambahnya usia, dampak negatif dari hubungan romantis terhadap kesehatan mental cenderung berkurang.

Studi ini menunjukkan bahwa individu yang sudah lebih matang dalam membangun hubungan asmara cenderung mendapatkan manfaat emosional yang lebih besar, terutama jika hubungan mereka stabil dan sehat.

Menyeimbangkan Hubungan untuk Kesehatan Mental yang Optimal Hasil studi ini memberikan wawasan penting bahwa persahabatan memiliki dampak yang lebih stabil dalam menjaga kesehatan mental dibandingkan hubungan romantis. Namun, bukan berarti hubungan romantis harus dihindari. Kesehatan mental terbaik dapat dicapai dengan menjaga keseimbangan antara persahabatan dan hubungan asmara. *AT

Bagi mereka yang tengah berusaha membangun kehidupan sosial yang lebih sehat, mempertahankan hubungan pertemanan yang berkualitas dapat menjadi strategi yang efektif. Sebaliknya, bagi yang memiliki pasangan, penting untuk tetap menjaga hubungan dengan sahabat, karena mereka bisa menjadi sistem pendukung yang tidak tergantikan.