Trik Pabrikan Menjaga Jarak: Mengapa Mobil Murah Tak Boleh Terlalu Canggih?
- Ist
Jakarta, Mindset – Mengapa mobil entry-level selalu minim fitur? Ini trik pabrikan menjaga jarak antar segmen dan strategi bisnis agar mobil murah tak ganggu pasar di atasnya.
Dalam lanskap otomotif Indonesia, keberadaan mobil murah atau entry-level bukan hanya soal memenuhi kebutuhan transportasi terjangkau. Di balik keterbatasan fitur dan desainnya yang sering dianggap "ala kadarnya", tersembunyi strategi bisnis pabrikan otomotif yang sengaja menjaga jarak antara tiap lini produk mereka
Sebuah taktik pemasaran yang secara halus namun tegas menyampaikan pesan: murah boleh, tapi jangan berharap mewah.
Mobil Entry Level: Terjangkau, Tapi Jauh dari Cukup
Mobil entry-level ditujukan untuk pembeli mobil pertama atau mereka yang naik kelas dari kendaraan roda dua. Contohnya termasuk Toyota Agya, Honda Brio Satya, Suzuki S-Presso, hingga Renault Kwid.
Semua hadir dengan banderol harga yang bersahabat, namun konsekuensinya adalah fitur yang sangat terbatas.
Dari segi kelengkapan, jangan harap menemukan fitur-fitur seperti rem ABS, kamera mundur, hingga head unit canggih di varian dasar.