Trik Pabrikan Menjaga Jarak: Mengapa Mobil Murah Tak Boleh Terlalu Canggih?

Ilustrasi Mobil Murah Entry Level Suzuki Eriga.
Sumber :
  • Ist

Bahkan, airbag tunggal dan power steering pun sudah dianggap kemewahan tersendiri. Hal ini tentu menjadi pertanyaan besar: mengapa pabrikan menahan fitur penting, terutama fitur keselamatan?

Jawaban Simpel: Menekan Harga, Menghindari Tabrakan Segmen

Pilihan Mobil Keluarga untuk Mudik di Bawah Rp100 Juta: Avanza, Xenia, atau Calya?

Fitur tambahan berarti biaya produksi yang lebih tinggi. Setiap tambahan seperti keyless entry, sensor parkir, hingga sabuk pengaman dengan pengingat memiliki harga, yang bila ditambahkan akan menggeser posisi mobil entry-level ke segmen di atasnya.

Ini berpotensi mengganggu hierarki yang sudah dibangun pabrikan. Bayangkan jika mobil murah punya fitur sama dengan mobil Rp250 jutaan, siapa yang mau beli yang lebih mahal?

5 Mobil Rp50 Jutaan Paling Irit dan Bandel untuk Mudik Lebaran, City Car yang Nyaman Dibawa Jauh!

Sebagai ilustrasi, Toyota Calya tipe tertinggi kini dilengkapi dual airbag, ABS, hingga double blower AC.

Namun, Toyota juga harus menaikkan harga Avanza agar tidak terlalu dekat, meskipun upgrade pada Avanza tidak terlalu signifikan. Ini adalah contoh nyata bagaimana pabrikan “menjaga jarak aman” antar lini produknya.

Regulasi dan Mindset Konsumen: Dua Katalis Utama

Halaman Selanjutnya
img_title
4 Mobil Bekas 30 Jutaan yang Masih Gahar: Tenaga Buas, Tampilan Berkelas!