Trik Pabrikan Menjaga Jarak: Mengapa Mobil Murah Tak Boleh Terlalu Canggih?
- Ist
Indonesia memiliki regulasi keselamatan yang masih longgar dibanding negara maju. Di Eropa misalnya, fitur keselamatan aktif dan pasif sudah menjadi standar bahkan untuk mobil paling murah.
Sebaliknya, di Indonesia, rem ABS pun belum menjadi kewajiban, sehingga pabrikan tidak merasa terpaksa menyematkannya.
Selain itu, konsumen Indonesia sebagian besar masih berorientasi pada harga, bukan pada keamanan. Selama mobil bisa dipakai untuk kerja dan hemat bensin, urusan fitur jadi nomor dua.
Inilah yang membuat mobil dengan fitur minimalis seperti Honda Brio tetap laris manis, meski kerap dikritik karena "kemiskinan" fitur.
Miskin Fitur Juga Jadi Strategi “Menghindari Risiko”
Menambahkan fitur elektronik pada mobil murah justru dianggap meningkatkan risiko purna jual.
Fitur seperti sensor parkir atau kamera 360 derajat memang terdengar menarik, tapi bila rusak, biaya perbaikannya bisa memberatkan konsumen kelas bawah.