Sehatkah Melakukan Onani? Ini Penjelasaan Manfaat dan Bahayanya Bagi Kesehatan

Kesehatan, Mindset – Sehatkah melakukan onani? Pertanyaan tersebut dianggap tabu dikalangan mayasarakat timur. Terlebih dalan norma agama aktifitas tersebut tidak dibenarkan dan termasuk dosa. Simak penjelasan selengkapnya!

Onani, atau masturbasi, adalah tindakan rangsangan seksual pada diri sendiri yang umum dilakukan oleh banyak orang. 

Meskipun masih dianggap sebagai topik tabu dalam beberapa budaya, onani sebenarnya adalah fenomena seksual yang normal dan alami. 

Seperti halnya tindakan seksual lainnya, onani memiliki manfaat dan bahaya yang harus dipahami.

Manfaat Onani untuk Kesehatan:

1. Meredakan stres

Onani dapat menjadi cara alami untuk meredakan stres dan meningkatkan suasana hati.

Saat seseorang melakukan onani, otak akan melepaskan endorfin, yaitu zat kimia yang dapat meningkatkan perasaan bahagia dan mengurangi stres.

2. Memperbaiki tidur

Onani sebelum tidur dapat membantu mengatasi masalah tidur, seperti insomnia.

Proses relaksasi saat onani dapat membantu mengurangi kecemasan dan meningkatkan kualitas tidur.

4. Meningkatkan kualitas hubungan seksual

Onani juga dapat membantu seseorang untuk lebih mengenal tubuhnya sendiri dan mengerti apa yang memberikan kenikmatan seksual. 

Dengan begitu, seseorang dapat lebih komunikatif dengan pasangan dalam hubungan seksual dan meningkatkan keintiman dalam hubungan tersebut.

5. Meningkatkan kesehatan prostat

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa onani dapat membantu mengurangi risiko penyakit prostat pada pria.

Ketika pria ejakulasi melalui onani, hal ini dapat membantu mengeluarkan bakteri dan racun dari sistem urogenital, sehingga dapat membantu menjaga kesehatan prostat.

Bahaya onani bagi kesehatan

Namun, seperti halnya tindakan seksual lainnya, onani juga memiliki bahaya yang perlu diperhatikan. Berikut adalah beberapa bahaya onani yang perlu diwaspadai:

1. Ketergantungan atau gangguan seksual

Onani yang berlebihan atau menjadi kebiasaan yang tidak sehat dapat mengarah pada ketergantungan atau gangguan seksual. Hal tersebut dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang dan hubungan sosial.

2. Cedera fisik

Onani yang dilakukan dengan cara yang kasar atau paksa dapat menyebabkan cedera fisik, seperti lecet, iritasi, atau kerusakan pada organ seksual.

3. Dampak psikologis

Onani yang dilakukan secara berlebihan atau diikuti dengan perasaan bersalah, malu, atau stres dapat mempengaruhi kesehatan mental dan emosional seseorang.

4. Dampak sosial

Meskipun onani adalah tindakan seksual yang normal, tetapi dalam beberapa budaya atau agama. Tindakan ini dapat dianggap sebagai tabu dan dapat mempengaruhi hubungan sosial atau agama seseorang.

Oleh karena itu, penting untuk mengingat bahwa onani adalah tindakan seksual pribadi yang harus dilakukan dengan bijaksana dan bertanggung jawab. Jika Anda merasa bahwa onani telah mengganggu kualitas hidup Anda atau Anda memiliki kekhawatiran disarankan untuk tidak melakukaannya. Sebaiknya menikah saja agar bisa terlampiaskan hasratnya kepada istri yang halal.