3 Mufasir Indonesia tentang Ayat Poliandri, Hukumnya Haram Tanpa Kompromi
- Pixabay / Annallarionova
Menurut beliau, kata tersebut di dalam Al-Qur’an dipakai untuk empat makna. Pertama, yang bersuami (An-Nisa ayat 23). Kedua, yang memelihara diri (An-Nisa ayat 23). Ketiga, yang merdeka (An-Nisa ayat 24). Keempat, yang memeluk agama Islam atau telah bersuami (An-Nisa ayat 24).
2. Buya Hamka, dalam Tafsir Al-Azhar
Buya Hamka dan Tafsir Al-Azhar Karyanya
- Istimewa
Prof. Dr. H. Abdul Malik Karim Amrullah atau lebih populer dengan nama Hamka, merupakan mufasir kelahiran Sumatra Barat 1908 dan meninggal di Jakarta tahun 1981. Selain merupakan seorang ulama, beliau juga sastrawan terkenal Indonesia.
Karya Buya Hamka dalam bidang tafsir adalah Tafsir Al-Azhar. Tafsir Al-Qur’an lengkap 30 juz tersebut beliau kerjakan saat beliau berada di dalam penjara akibat fitnah pada era Orde Lama.
Surah An-Nisa ayat 24 dalam Tafsir Al-Azhar
- Tangkapan layar Tafsir Al-Azhar
Di dalam Tafsir Al-Azhar, penjelasan Surah An-Nisa ayat 24 diberi judul “Tidak Boleh Mengawini Orang Bersuami”.