Kisah Kamus Legendaris Karya Mertua Anas Urbaningrum, KH. Atabik Ali

Kamus Al Ashri Karya KH Atabik Ali
Sumber :
  • Tokopedia

Mindset –Kisah keluarga Anas Urbaningrum belum banyak dibahas, padahal keluarga Anas Urbaningrum memiliki tradisi intelektual dan agama yang sangat kuat.

PKS Ciamis Gelar Yaumul Ma'al Qur'an, Pererat Ukhuwah Islamiyah di Bulan Ramadan

Kiprah politikus yang pernah menjadi Ketua Umum PB HMI tahun 1997 dan Ketua Umum DPP Partai Demokrat tahun 2010 itu selama ini lebih banyak disorot sisi politik. 

Anas Urbaningrum menikah dengan Athiyyah Laila pada tahun 1999 dan memiliki 4 anak. Athiyyah Laila merupakan putri KH Atabik Ali, putra tertua KH Ali Maksum, ulama kharismatik dari Yogyakarta pendiri Yayasan Ali Maksum Krapyak.

Profil Panji Gumilang, Pendiri Ponpes Al Zaytun yang Kontroversial dengan Berbagai Kebijakannya

KH Ali Maksum juga merupakan Rais Aam PBNU tahun 1981-1984. Beliau terkenal sebagai penggerak modernisasi pondok pesantren

Setelah KH Ali Maksum meninggal dunia, Pondok Pesantren Krapyak dilanjutkan diasuh oleh KH Atabik Ali. Di masa kepemimpinannya, Pondok Pesantren Krapyak terus berkembang pesat. 

Keluarga Penyusun Kamus Legendaris Arab-Indonesia

3 Golongan Paling Sial di Hari Kiamat dan Akhirat, Salah Satunya Tukang Zina

Athiyyah Laila, sosok istri Anas Urbaningrum yang dipuji kesetiannya.

Photo :
  • Viva.co.id

KH Atabik Ali meninggal dunia pada tahun 2021 pada usia 78 tahun. Salah satu karya yang beliau tinggalkan untuk para pencari ilmu adalah Kamus Al-Ashri atau Kamus Kontemporer Arab-Indonesia

Kamus tersebut memang bukan kamus Arab-Indonesia pertama di Indonesia, bukan juga satu-satunya yang populer. 

Akan tetapi kamus setebal lebih dari 2000 halaman tersebut memiliki keistimewaan tersendiri dibandingkan kamus-kamus bahasa Arab-Indonesia yang lain. 

Keistimewaan tersebut terletak pada susunan kata-kata di dalam kamus yang disusun bukan berdasarkan kata dasar, melainkan berdasarkan urutan huruf awal baik itu merupakan kata dasar ataupun bukan.

Dengan demikian, pengguna kamus tidak harus mencari kata dasar terlebih dahulu saat mencari makna satu kosa kata. Hal ini memudahkan para pengguna awam yang tidak mampu mentashrif untuk menentukan kata dasar. 

Selain itu, sebagaimana namanya, Al-Ashri yang artinya kontemporer, kamus ini juga bukan hanya memuat kosakata klasik tetapi juga kosakata-kosakata kontemporer. 

Kamus Al-Ashri termasuk kamus legendaris dan laris sehingga selalu dicetak ulang sampai sekarang. Tata letaknya juga enak dibaca dan dilengkapi dengan banyak ilustrasi gambar penjelas. 

Kamus ini merupakan pilihan yang pas untuk siapa pun yang ingin mencari makna kata bahasa Arab, bukan hanya santri yang jago menentukan kata dasar bahasa Arab. 

Demikian sekelumit kisah Kamus Al-Ashri karya KH. Atabik Ali, mertua Anas Urbaningrum. Selain Kamus Al-Ashri, KH. Atabik Ali juga menyusun versi 3 bahasa kamus ini yaitu ditambah bahasa Inggris.