Kritik Radikal Karl Marx terhadap Filosofi Hegel dan Pascanya
- Wikipedia
Mindset – Karl Marx dikenal sebagai tokoh yang tidak hanya mengembangkan sebuah filosofi, tetapi juga melakukan kritik yang radikal terhadap filosofi-filosofi sebelumnya, khususnya sistem idealis G.W.F. Hegel dan filosofi-filosofi kiri dan kanan setelah Hegel.
Pemikiran Marx tidak dapat direduksi menjadi sebuah filsafat, apalagi menjadi sebuah sistem filsafat.
Keseluruhan karyanya adalah sebuah kritik yang radikal terhadap filsafat.
Marx tidak sekadar menolak filsafat-filsafat tersebut. Dia menyatakan bahwa filsafat harus menjadi realitas.
Seseorang tidak boleh hanya puas dengan menafsirkan dunia; seseorang harus peduli untuk mengubahnya, yang berarti mengubah baik dunia itu sendiri maupun kesadaran manusia tentangnya.
Hal ini, pada gilirannya, memerlukan kritik terhadap pengalaman bersama dengan kritik terhadap ide-ide.
Marx percaya bahwa semua pengetahuan melibatkan kritik terhadap ide-ide. Dia bukanlah seorang empiris.
Sebaliknya, karyanya penuh dengan konsep-konsep (apropiasi, alienasi, praksis, kerja kreatif, nilai, dan sebagainya) yang dia warisi dari filsuf dan ekonom sebelumnya, termasuk Hegel, Johann Fichte, Immanuel Kant, Adam Smith, David Ricardo, dan John Stuart Mill.
Yang secara unik menggambarkan pemikiran Marx adalah bahwa, bukannya membuat afirmasi-abstrak tentang sekelompok masalah seperti sifat manusia, pengetahuan, dan materi. Dia memeriksa setiap masalah dalam hubungannya yang dinamis dengan yang lain.
Pemikiran Karl Marx yang terpenting yakni mencoba untuk menghubungkannya dengan realitas historis, sosial, politik, dan ekonomi.
Kritik Marx terhadap Filosofi Hegel dan Pascanya tidak hanya mengeksplorasi ketidaksepakatan dengan pemikiran sebelumnya. Tetapi juga menawarkan landasan bagi pemahaman yang lebih dalam tentang kondisi manusia dan masyarakat.
Dengan menelusuri relasi antara ideologi dan struktur sosial, Marx menawarkan pandangan yang mengubah paradigma tentang bagaimana masyarakat dipahami dan bagaimana perubahan sosial seharusnya terjadi.
Dengan demikian, kritik Marx terhadap Hegel dan filsuf-filsuf lainnya tidak hanya menggugah untuk melihat dunia dengan cara yang berbeda. Tetapi juga mendorong untuk bertindak demi perubahan yang nyata dalam realitas sosial dan ekonomi