Demo Darurat Indonesia Hari Ini, Begini Kata Bung Hatta tentang Demo
- freepik.com
Mindset –Demo DPR mengepung gedung DPR RI hari ini Kamis 22 Agustus 2024 baru dimulai dan diikuti oleh berbagai elemen masyarakat.
Demo hari ini menuntut DPR tidak mengesahkan RUU Pilkada yang dibahas pada hari kemarin, Rabu (21/08).
Sebaliknya, para pendemo menuntut DPR dan semua pihak melaksanakan putusan MK atau Mahkamah Konstitusi tentang Pilkada yang diputuskan pada hari Selasa (20/08).
Sebelumnya, peringatan darurat Indonesia viral di medsos dan berbagai tokoh juga ikut menyebarkan postingan tersebut.
Daftar 6 Hakim MK yang Mendapatkan Sanksi Teguran Lisan Kolektif.
- Fakultas Hukum UMSU
Sementara itu, berbagai tokoh juga menilai upaya-upaya untuk menjegal putusan MK merupakan upaya melawan konstitusi.
Upaya-upaya semacam itu, termasuk manuver DPR, dicurigai merupakan bagian untuk memuluskan politik dinasti.
Hal itu karena putusan MK memungkinkan Anies Baswedan mengikuti Pilkada DK Jakarta 2024.
Sebaliknya, revisi UU Pilkada justru menjegalnya dan memberikan jalan untuk Kaesang Pangarep untuk ikut kontestasi tersebut.
Kata Bung Hatta tentang Demo
Kover Demokrasi Kita karya Bung Hatta
- Tangkapan Layar
Bung Hatta adalah proklamator bersama Bung Karno dan mereka berdua juga populer disebut sebagai dwitunggal.
Sebagaimana pemikiran-pemikiran Bung Karno, pemikiran-pemikiran Bung Hatta juga masih dirujuk sampai saat ini.
Beberapa dari pemikiran Bung Hatta yang paling menonjol adalah pemikirannya tentang ekonomi dan demokrasi.
Pemikiran Bung Hatta tentang demokrasi salah satunya dituangkan dalam risalah berjudul Demokrasi Kita pada tahun 1960.
Nah, tahu tidak, Sobat Mindset, dalam risalah tersebut Bung Hatta juga menyinggung tentang peran demonstrasi dalam demokrasi.
Ilustrasi Demo
- freepik.com
Bung Hatta menelusuri akar demokrasi Indonesia ke berbagai anasir demokrasi desa yang asli di Indonesia.
Salah satu anasir tersebut, menurut Bung Hatta, adalah “hak untuk mengadakan protes bersama terhadap peraturan-peraturan raja yang dirasakan tidak adil”.
Oleh sebab itu dalam tradisi Jawa misalnya ada yang disebut tapa pepe.
Tapa pepe atau menjemur diri sambil membisu merupakan satu bentuk protes terhadap putusan raja yang dinilai tidak adil.
Demo hari ini yang dilakukan oleh berbagai elemen masyarakat bisa dikatakan merupakan bentuk protes bersama karena dirasakan ada ketidakadilan.
Demo depan gedung DPR
- viva.co.id
Adapun pihak DPR RI sendiri yang tadinya berencana mengesahkan RUU Pilkada hari ini mengurungkannya karena jumlah yang hadir tidak memenuhi kuorum.
Disebutkan bahwa akan dilakukan penjadwalan ulang rapat paripurna yang nantinya akan mengesahkan RUU Pilkada tersebut.