Google Pilih Jalan Damai dengan Bayar $5 Miliar atas Tuduhan 'Spying' pada Pengguna Chrome Incognito

Ilustrasi fitur Google Chrome 'Incognito'.
Sumber :
  • CNET

Gadget, MindsetGoogle pilih jalan damai dengan melakukan pembayaran  $5 miliar untuk tuduhan ‘Spying’ (mata-mata) pada penggunaan chromeIncognito’. Apa sebenarnya yang terjadi? Simak ulasan selengkapnya!

Mengenal James Baldwin, Penulis dan Aktivis Hak Sipil yang Diabadikan dalam Google Doodle

Melansir Business Insider, pada hari Kamis (28/12), Google setuju untuk menyelesaikan tuntutan privasi berupa gugatan class-action senilai $5 miliar. Dalam tuntutan tersebut mengklaim bahwa Google melakukan penyadapan terhadap pengguna yang menggunakan mode "incognito" pada browser Chrome untuk melacak penggunaan internet mereka.

Gugatan yang diajukan pada tahun 2020 menyatakan bahwa Google menyesatkan pengguna. Dengan membuat mereka percaya bahwa perusahaan tidak akan melacak aktivitas internet mereka saat menggunakan mode incognito.

Google Rilis Lima Pembaruan Besar untuk Pixel 8 dan 8 Pro, Warna Mint Baru dan Fitur-Fitur Menarik

Gugatan tersebut berpendapat bahwa teknologi periklanan Google dan situs web pihak ketiga yang menggunakan Google Analytics atau Google Ad Manager terus mencatat detail kunjungan dan aktivitas pengguna meskipun mereka menggunakan mode penjelajahan yang seharusnya "pribadi,". Kemudian mengirimkan informasi tersebut kembali ke server Google.

Para penggugat juga menuduh bahwa aktivitas Google menghasilkan "sekumpulan informasi" tentang pengguna yang mengira mereka telah mengambil langkah-langkah untuk melindungi privasi mereka dengan menggunakan browser "incognito."

Google Bagi-Bagi Dana Gratis, Isi Survei Online Bisa Klaim Saldo Rp800 Ribu dalam Hitungan Menit!

Meskipun Google telah setuju untuk menyelesaikan gugatan ini dengan pembayaran $5 miliar, persetujuan dari seorang hakim federal masih diperlukan.

Namun, incian persetujuan tidak diungkapkan, gugatan tersebut awalnya mencari $5 miliar untuk mendukung para pengguna. 

Para pengacara penggugat mengatakan mereka berharap dapat menyerahkan perjanjian penyelesaian akhir ke pengadilan pada tanggal 24 Februari.

Perwakilan dari Google dan pengacara penggugat tidak segera memberikan tanggapan atas permintaan komentar dari Business Insider mengenai penyelesaian ini.

Dalam beberapa tahun terakhir sejak gugatan ini pertama kali diajukan, Google mengumumkan perubahan fokus dari iklan yang sangat terarah. Dengan perusahaan menyatakan bahwa mereka tidak akan lagi melacak pengguna tertentu saat mereka menjelajah web.

Google juga mengumumkan rencana untuk menghapus cookie pihak ketiga, yang banyak digunakan oleh situs web untuk menyimpan data pengguna, pada browser Chrome mereka pada tahun 2022.

Meskipun Google awalnya berjanji untuk melakukan perubahan ini. The Verge melaporkan bahwa Google masih belum sepenuhnya menghilangkan cookie pihak ketiga. Namun, perusahaan menyatakan bahwa teknologi ini akan dinonaktifkan pada paruh kedua tahun 2024. *Hos