Makna dan Hikmah Isra Miraj dalam 2 Pidato Peringatan Isra Miraj Bung Karno
- Unsplash @shotbycerqueira
Dalam pidato ini, Bung Karno menyinggung sambutan Hasbullah Bakri yang menyinggung momen tragis dakwah Nabi di Ta’if dan Saifuddin Zuhri yang mengaitkan Isra Mi’raj dengan optimisme. Isra Mi’raj disebut sebagai 1 batas transisi dari 1 zaman ke zaman lain, 1 periode ke periode lain.
Beliau kemudian mengisahkan momen dakwah Nabi ke Ta’if dan sampai pada kesimpulan bahwa Isra Mi’raj merupakan peristiwa yang menghibur kesedihan Nabi. Setelahnya berlanjut membahas Isra Mi’raj sebagai pemisah dakwah Nabi periode Makkah dengan Madinah.
Periode Makkah beliau maknai sebagai periode ajaran iman dan tauhid, sementara periode Madinah merupakan periode hukum. Di akhir, Bung Karno menegaskan bahwa Nabi Muhammad saw. adalah teladan terbaik termasuk dalam cara memimpin masyarakat.
Baca Juga Isra Mi'raj Nabi Muhammad Saw. terjadi Malam Hari, Apa Alasannya?
Demikian gambaran makna dan hikmah Isra Miraj dalam pandangan Bung Karno. Semoga dengan melihat cara Bung Karno memberikan tafsir terhadap peristiwa Isra Mi’raj Nabi dalam dua pidato tersebut kita juga bisa mendapatkan teladan bagaimana memaknai peristiwa ajaib tersebut sesuai konteksnya sekarang, yaitu peringatan Isra Miraj 1444 H atau 2023 M.