5 Statemen Keliru dan Konyol tentang AA Navis dan Karyanya
- Design: MindsetVIVA
Saya pikir, sebagai pengarang saya harus menyatakan bahwa saya bukan komunis. Caranya? Yah, dengan menulis novel. Maka di Maninjau lahirlah novel Kemarau.
3. Nama AA Navis
Dalam tulisan Noer Huda berjudul Mengenal AA Navis, Sastrawan Indonesia yang Diakui UNESCO (2023) di Jurnal Faktual, tertulis informasi sebagai berikut:
AA Navis lahir pada 17 November 1924 di Padang, Sumatra Barat. Nama aslinya adalah Abdoel Aziz. Ia mengambil nama pena AA Navis dari nama ayahnya, Navis, dan inisial nama ibunya, Aminah.
Sudah umum diketahui bahwa nama lengkap AA Navis adalah Ali Akbar Navis. Hal tersebut juga sebagaimana ditulis oleh HB Jassin dalam Angkatan 66 (1968) ataupun Otobiografi susunan Abrar Yusra.
Dalam Otobiografi, AA Navis sendiri menyatakan begini:
Ayah dan ibu saya memberi saya nama Ali Akbar, lalu dipanggil si Ali atau si Kabar oleh teman-teman saya. Sedangkan Engku Guru di sekolah memanggil saya Akbar atau Ali.
Dalam buku yang sama, AA Navis juga menyatakan bahwa nama ayahnya Nafis Sutan Marajo dan nama ibunya Sawiyah.
Sementara tentang ejaan Navis yang dia gunakan, Navis menyatakan bahwa semua saudaranya menggunakan nama tambahan dengan ejaan Nafis sesuai nama ayahnya dan hanya dia sendiri yang mengeja nama tambahan tersebut sebagai Navis.