5 Statemen Keliru dan Konyol tentang AA Navis dan Karyanya
- Design: MindsetVIVA
Kini, setelah penetapan peringatan seabad AA Navis oleh UNESCO, terjadi demam Navis di Indonesia, fenomena yang secara umum menggembirakan karena bisa memantik pembacaan ulang terhadap karya-karyanya.
Tulisan ini sekadar ikut merayakan kegembiraan tersebut dengan cara menunjukkan kekurangcermatan beberapa penulis saat menulis tentang AA Navis dan karyanya.
Kekurangcermatan tersebut melahirkan statemen yang sebagian murni keliru, sebagian lainnya selain keliru juga konyol.
1. Publikasi Di Lintasan Mendung
Dalam buku A.A. Navis: Karya dan Dunianya (2003), Ivan Adilla menulis bahwa Di Lintasan Mendung dipublikasikan dalam bentuk cerita bersambung di harian Suara Pembaruan tahun 1983.
Buku Ivan Adilla merupakan buku referensi yang sejauh ini bisa dikatakan paling lengkap membahas AA Navis dan karyanya.
Buku ini juga termasuk buku sastra yang direkomendasikan untuk jenjang SMA/SMK/MA/MAK oleh Tim Penyusun Pusat Perbukuan Kemendikbudristek RI 2023-2024.
Oleh karena itu, tampaknya dalam edisi cetak ulang perlu dilakukan sedikit revisi terkait informasi media tempat publikasi Di Lintasan Mendung tersebut.
Merujuk pada buku Otobiografi A.A. Navis (1994) susunan Abrar Yusra, Di Lintasan Mendung memang dipublikasikan tahun 1983, tetapi bukan dalam harian Suara Pembaruan melainkan Sinar Harapan.