Ancaman Politik terhadap Socrates: Perspektif Keberlanjutan Demokrasi Athena pada Abad ke-4 SM
- Freepik
Mindset – Athena, pada abad ke-4 SM, menyaksikan tantangan besar terhadap keberlanjutan demokrasi mereka. Salah satu tokoh yang terkena dampak dari kekhawatiran politik pada masa itu adalah Socrates.
Melansir Britanica, pada tahun 399 SM, Socrates diadili atas tuduhan impiety, seiring dengan pengadilan terhadap beberapa tokoh terkemuka lainnya.
Artikel ini akan menjelaskan ancaman politik terhadap Sokrates dengan menggali perspektif keberlanjutan demokrasi Athena pada masa tersebut.
Fragilitas Demokrasi Athena
Pada tahun yang sama dengan pengadilan Socrates, banyak tokoh terkemuka diadili di Athena atas tuduhan impiety.
Hal ini menunjukkan adanya kecemasan terhadap bahaya ketidak-ortodoksi agama dan konsekuensi politik yang dapat timbul darinya.
Dua upaya mengakhiri demokrasi Athena telah terjadi, dan skandal agama tahun 415 masih segar dalam ingatan.
Meskipun amnesti umum telah disepakati, Socrates tetap dapat diadili jika melakukan kejahatan setelah tahun 403.
Ancaman terhadap Socrates
Socrates dihadapkan pada tuduhan melanggar hukum impiety dan korupsi terhadap generasi muda.
Keterlibatannya dengan lawan demokrasi dan orang-orang terlibat dalam skandal agama dapat dianggap sebagai alasan menganggapnya berbahaya.
Bahkan salah satu penuntutnya, Anytus, adalah seorang pemimpin demokratis terkemuka, menambah kekhawatiran akan masa depan demokrasi Athena.
Keberlanjutan Demokrasi yang Rapuh
Pada tahun 399, demokrasi Athena terlihat sangat rapuh. Namun, dengan pengamatan dari sudut pandang sejarah, kita dapat melihat bahwa institusinya cukup kuat untuk bertahan sebagian besar abad ke-4.
Perubahan dalam keadaan politik, bersamaan dengan ide-ide anti demokratis Socrates, membuatnya menjadi target pengadilan.
Politik dalam Persidangan Socrates
Meskipun tidak pasti apakah penuntut Socrates menyebutkan Alcibiades dan Critias, kemungkinan besar nama-nama tertentu dibicarakan.
Persidangan Sokrates pada intinya berkaitan dengan tuduhan impiety, meskipun asosiasinya dengan lawan demokrasi dan skandal agama juga memainkan peran.
Keberlanjutan demokrasi Athena yang rentan membuat Socrates menjadi sasaran pada tahun 399.
Ancaman politik terhadap Socrates pada abad ke-4 SM mencerminkan kekhawatiran akan keberlanjutan demokrasi Athena.
Pengadilan terhadapnya bukan hanya terkait dengan tuduhan impiety, tetapi juga dengan asosiasinya dengan lawan demokrasi. Meskipun terlihat rapuh pada masanya, demokrasi Athena akhirnya bertahan dan mengatasi tantangan politik pada abad ke-4 SM