Pajak Mobil di Indonesia 10 Kali Lebih Mahal dari Malaysia? Ini Faktanya!
- Ist
Mindset – Mengapa pajak mobil di Indonesia jauh lebih mahal dibanding Malaysia? Artikel ini mengungkap fakta, regulasi, dan alasan di balik tingginya beban pajak kendaraan bermotor di Indonesia.
Setelah menabung bertahun-tahun, akhirnya impian Anda memiliki mobil tercapai. Euforia itu makin lengkap saat mulai berpikir tentang modifikasi. Namun di tengah kebahagiaan itu, satu hal sering dilupakan: pajak kendaraan.
Padahal, dibandingkan modifikasi yang opsional, membayar pajak adalah kewajiban hukum. Sayangnya, banyak pemilik mobil muda mengabaikan ini.
Bukan karena tidak mau taat aturan, tapi karena biaya pajak di Indonesia terasa memberatkan, terutama saat dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia.
Malaysia vs Indonesia: Benarkah Pajak Mobil di Sini 10 Kali Lipat Lebih Mahal?
Sebuah unggahan viral memperlihatkan perbandingan pajak mobil Toyota Avanza 1.5L di dua negara:
- Malaysia: Sekitar Rp330 ribu per tahun
- Indonesia: Sekitar Rp4 juta per tahun
Sepintas, angka ini sangat timpang. Tapi apakah benar sesederhana itu? Mari kita bedah lebih dalam.
Sistem Pajak Mobil di Indonesia: Bertumpuk dan Kompleks
Pajak kendaraan di Indonesia tidak hanya satu jenis. Ada banyak komponen yang membuat biaya tahunan bisa membengkak:
- PKB (Pajak Kendaraan Bermotor): Berdasarkan NJKB (Nilai Jual Kendaraan Bermotor)
- PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah): Diterapkan pada mobil baru
- Pajak Progresif: Untuk kendaraan kedua dan seterusnya dalam satu nama
- SWDKLLJ (Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan)
Biaya administrasi tahunan dan lima tahunan
Belum lagi jika pemilik mobil terkena pajak progresif karena satu KTP memiliki lebih dari satu kendaraan.
Sistem ini membuat pajak terasa “berlapis-lapis” dan tidak ramah bagi pemilik kendaraan pribadi.
Pajak Mobil di Malaysia: Simpel, tapi Tak Sepenuhnya Murah
Banyak yang mengira pajak mobil di Malaysia hanya berdasarkan kapasitas mesin. Itu benar, namun ada beberapa lapisan tambahan:
- Pajak berdasarkan cc mesin
- Pajak wilayah (lebih mahal di kota besar seperti Kuala Lumpur)
- Pajak jenis bodi kendaraan (sedan vs nonsedan)
- Pajak kepemilikan
Namun demikian, meski punya beberapa elemen tambahan, perhitungannya tetap lebih sederhana daripada Indonesia.
Dan yang paling penting, angka final yang harus dibayar hampir selalu lebih rendah.
Mengapa Pajak Mobil di Indonesia Sangat Mahal?
Ini bukan tanpa alasan. Pemerintah Indonesia menerapkan sistem pajak tinggi dengan beberapa tujuan:
- Mengendalikan jumlah kendaraan pribadi, terutama di kota besar.
- Mengurangi polusi dan kemacetan.
- Menjadi sumber pendapatan daerah dan pusat.
Namun sayangnya, efektivitas kebijakan ini masih dipertanyakan. Lalu lintas tetap padat, polusi tinggi, dan pembayaran pajak masih rendah.
Banyak pemilik kendaraan yang membiarkan pajaknya mati bertahun-tahun, bahkan tanpa konsekuensi serius.
Poin Tambahan: Malaysia Wajib Asuransi, Indonesia Tidak
Fakta yang jarang dibahas:
Di Malaysia, asuransi kendaraan wajib dan harus aktif setiap tahun. Biayanya pun tidak murah—bisa mencapai Rp2 jutaan per tahun, tergantung jenis kendaraan dan wilayah.
Asuransi ini mencakup:
- Tanggung jawab pihak ketiga
- Kecelakaan
- Cedera atau kematian orang lain
Artinya, saat terjadi kecelakaan, pemilik mobil di Malaysia bisa bertanggung jawab dengan santai karena ditanggung asuransi.
Berbeda dengan di Indonesia, di mana asuransi kendaraan bersifat opsional dan banyak yang tak memilikinya.
Pajak Indonesia Mahal, Tapi Malaysia Juga Punya Beban Tersendiri
Memang benar, jika hanya dilihat dari angka, pajak mobil di Indonesia bisa 5 hingga 10 kali lebih mahal dibanding Malaysia. Namun, Malaysia juga punya sistem sendiri yang wajib diikuti, termasuk asuransi tahunan yang nilainya cukup besar.
Perbedaan ini menunjukkan bagaimana setiap negara memiliki strategi fiskal berbeda, tergantung pada tujuan sosial, ekonomi, dan infrastruktur transportasi mereka.
Kalau menurut kamu gimana? Masih berat buat bayar pajak kendaraan tiap tahun? Atau sudah terbiasa dan paham manfaatnya? Yuk diskusi di kolom komentar! *AT