Menakar Potensi Biodiesel Sawit di Indonesia sebagai Alternatif Penurunan Emisi Global
- Dokpri
Hal ini ditandai pada tahun 2021, biodiesel berhasil menurunkan emisi Gas Rumah Kaca atau GRK hingga 25 juta CO2e di Indonesia.
Kemudian, pemerintah menargetkan peningkatan bauran Energi Baru dan Terbarukan atau EBT menjadi 23 persen pada 2025 dari 11 persen saat ini.
Bersama dengan sektor Forest and Land Use, energi menjadi sektor prioritas pemerintah dalam upaya penurunan emisi GRK.
Pemerintah mencatat kontribusi sektor energi terhadap emisi GRK mencapai 36 persen, begitupun mengacu data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), biodiesel menyumbang 4,1 persen dari total 11,7 persen bauran EBT nasional.
Jika diruntut sebelumnya, pengurangan emisi GRK meningkat dari hanya sekitar 592.3 ribu ton CO2 eq tahun 2010 meningkat menjadi 22.3 juta ton CO2 eq tahun 2020 atau peningkatannya sebesar 400 kali lipat selama periode tahun tersebut.
Penghematan emisi GRK dari mandatori biodiesel tersebut berkontribusi penting bagi pencapaian Paris Agreement.
Dalam dokumen Nationally Determined Contribution (NDC) bahwa pada tahun 2030, target penurunan emisi GRK Indonesia mencapai 29 persen dengan inisiatif sendiri dan 41 persen dengan dukungan kerjasama internasional.