Apakah Artificial Intelligence (AI) Dapat Meniru Fleksibilitas Memori Manusia?
- Ist
Misalnya, ketika kita menyimpan daftar kata atau gambar dalam sistem komputer, kita berharap informasi tersebut akan kembali dengan presisi yang sama saat dipanggil.
Memori AI bekerja dengan prinsip serupa: stabil, akurat, dan dapat diprediksi.
Namun, memori manusia bekerja secara berbeda. Otak kita tidak selalu "mengembalikan" informasi yang sama persis.
Sering kali, kita secara tidak sadar memodifikasi, mengabaikan, atau menambahkan informasi berdasarkan pengalaman atau konteks yang lebih luas.
Ini terlihat sebagai kelemahan, tetapi pada kenyataannya, fleksibilitas ini adalah kekuatan utama dari cara kerja otak.
Sebagai contoh, ada ilusi visual yang disebut Segitiga Kanizsa, di mana otak kita "melihat" garis yang tidak benar-benar ada karena kecenderungan kita untuk menghubungkan titik-titik tertentu.
Dalam hal ini, AI mungkin hanya mengenali tiga "Pac-Mans" yang tersebar tanpa melihat segitiga ilusi, sementara otak manusia akan secara otomatis menggabungkan informasi untuk membentuk segitiga imajiner.