David Putra Pengurus Pusat GP Ansor adalah Korban Namimah, Simak 3 Ancaman Islam untuk Pelakunya
- Pixabay / mohamed_hassan
Mindset –Saat ini media sedang ramai menyoroti kasus penganiayaan David, putra Pengurus Pusat GP Ansor, Jonathan Latumahina. Dia dianiaya dengan sangat kejam sampai mengalami koma oleh Mario Dandy Satriyo atau MDS.
Mario Dandy Satrio adalah anak pejabat Ditjen Pajak, Rafael Alun Trisambodo yang kini sudah dicopot dari jabatannya sebagaimana dikabarkan oleh Menkeu Sri Mulyani. Video penganiayaan sangat kejam itu sempat viral Twitter pada Jumat (24/2/2023).
Sebagaimana diberitakan oleh viva.co.id, Sabtu (25/2/2023), sebab penganiayaan David disebut-sebut bermula dari cerita seorang wanita berinisial APA terhadap Mario Dandy Satriyo terkait perbuatan tak baik yang diduga dilakukan oleh David terhadap AG. AG adalah mantan David yang kemudian menjadi kekasih Mario Dandy.
Jika memang demikian asal mula kasus penganiayaan David, maka kita bisa mengatakan David merupakan korban namimah atau adu domba. Namimah terjadi ketika seseorang mengungkapkan sesuatu yang tidak disukai baik oleh orang yang mengungkapkan, orang yang diungkapkan, ataupun orang yang mendengarkan pengungkapan tersebut.
Namimah menciptakan permusuhan dan memang biasanya orang yang melakukannya memiliki tujuan merusak hubungan antara dua orang. Oleh karena itulah namimah diancam dengan hukuman sangat berat dalam ajaran Islam.
Berikut 3 ancaman dalam Islam bagi pelaku namimah atau adu domba.
1. Disiksa azab kubur
Dalam sebuah hadis dikisahkan adanya orang yang disiksa karena melakukan dosa yang tidak dia anggap sebagai dosa besar. Dosa tersebut adalah suka melakukan adu domba.
2. Tidak akan masuk surga
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Nabi mengatakan bahwa orang-orang yang suka melakukan adu domba tidak akan bisa masuk ke surga.
Baca Juga
- 11 Tamsil Manusia yang Nabi Muhammad saw. Saksikan saat Isra Mikraj
- 7 Pintu Neraka, Nama dan Orang-orang yang Akan Melewatinya
3. Dicap hamba Allah paling buruk
Islam mengajarkan pentingnya menjaga relasi dengan orang lain. Dalam sebuah hadis dikatakan bahwa seorang muslim yang baik adalah orang yang kaum muslimin selamat dari lisan dan tangan dia.
Kebalikannya, namimah atau adu domba menyebabkan hancurnya relasi satu orang dengan orang yang lain. Bahkan sebagaimana kita lihat dari kasus David, namimah juga menyebabkan cedera fisik berat.
Kemudian, dalam hadis lain yang diriwayatkan oleh Ahmad, disebutkan bahwa seburuk-buruk hamba Allah adalah orang-orang yang berjalan kesana ke mari berbuat adu domba, orang-orang yang memecahkan persatuan dengan jalan mencari-cari cacat dan keburukan orang-orang yang bersih.
Demikian 3 ancaman hukuman yang akan diterima oleh orang yang melakukan namimah atau adu domba. Semoga kita semua dijauhkan dari para pelaku adu domba ya, Sobat Mindset, dan semoga musibah yang menimpa David putra pengurus pusat GP Ansor Jonathan Latumahina tidak terulang lagi di mana pun, kapan pun, oleh siapa pun.