Cinta Bisa Jadi Beban? Studi Ungkap Hubungan Romantis Bisa Meningkatkan Depresi

Ilustrasi Pasangan Romantis
Sumber :
  • freepik.com

Jakarta, Mindset – Studi terbaru mengungkap bahwa hubungan romantis bisa meningkatkan risiko depresi, sementara persahabatan justru lebih konsisten melindungi kesehatan mental. Temukan alasannya di sini!

Jangan Salah Tegur! Ini Cara Bijak Menegur Anak Tanpa Merusak Psikologisnya

Hubungan romantis sering kali digambarkan sebagai sumber kebahagiaan dan makna dalam hidup. Namun, sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam Journal of Social and Personal Relationships justru mengungkap sisi lain dari cinta.

Studi ini menerangkan bahwa  keterlibatan dalam hubungan romantis bisa meningkatkan risiko depresi, sementara persahabatan lebih konsisten dalam memberikan perlindungan terhadap gangguan mental ini.

Tekanan dalam Hubungan Romantis: Ekspektasi yang Tinggi

Dari Patah Hati ke Pikiran Positif: Mengubah Cara Pandang untuk Hidup yang Lebih Bahagia

Tidak bisa disangkal bahwa hubungan romantis membawa banyak manfaat emosional, seperti rasa dicintai, dukungan, dan kebahagiaan.

Namun, hubungan semacam ini juga menuntut ekspektasi tinggi—mulai dari kesetiaan, keterlibatan emosional yang intens, hingga kompromi yang tidak selalu mudah dilakukan. Tekanan ini, jika tidak dikelola dengan baik, bisa berkontribusi pada peningkatan stres dan gejala depresi.

5 Pertanyaan yang Bikin Stres dan Cara Bijak untuk Menjawabnya

Studi yang dilakukan oleh Junwen Hu dari Michigan State University meneliti data dari ribuan partisipan selama lebih dari dua dekade, melacak bagaimana keterlibatan dalam hubungan romantis dan pertemanan berdampak terhadap kesehatan mental mereka dari masa remaja hingga usia pertengahan.

Hasilnya cukup mengejutkan: mereka yang berada dalam hubungan romantis cenderung mengalami peningkatan gejala depresi dibandingkan dengan mereka yang lebih aktif dalam pertemanan.

Persahabatan: Pilar Stabilitas Mental yang Terlupakan

Ilustrasi sahabat, benarkan sahabat lebih baik untuk kesehatan mental.

Photo :
  • Freepik

Dibandingkan dengan hubungan romantis, persahabatan lebih fleksibel dan tidak menuntut komitmen emosional yang berlebihan.

Dalam hubungan persahabatan, seseorang dapat memiliki berbagai sumber dukungan tanpa tekanan eksklusivitas atau keterlibatan emosional yang terlalu dalam.

Studi ini juga mengungkap bahwa persahabatan secara konsisten dikaitkan dengan lebih sedikit gejala depresi sepanjang hidup seseorang, terutama di usia dewasa.

Mengapa Hubungan Romantis Bisa Memicu Depresi?

Menurut penelitian ini, ada beberapa alasan utama mengapa hubungan romantis bisa meningkatkan risiko depresi:

  1. Konflik dan Kekecewaan – Hubungan romantis tidak selalu berjalan mulus. Konflik, perselingkuhan, atau perbedaan pandangan dalam hubungan bisa memicu stres berkepanjangan.
  2. Ketergantungan Emosional – Ketika seseorang terlalu bergantung pada pasangan untuk kebahagiaan mereka, ketidakseimbangan ini bisa menyebabkan perasaan tidak aman dan depresi.
  3. Tekanan Sosial – Dalam masyarakat yang menilai keberhasilan hidup dari status hubungan, individu yang belum menikah atau mengalami putus cinta sering kali merasa tertekan dan tidak cukup berharga.

Menjaga Keseimbangan dalam Hubungan Sosial

Ilustrasi pasangan kekasih dalam ramalan Zodiak Leo hari ini!

Photo :
  • Freepik/freepic.diller

Temuan ini tidak berarti bahwa hubungan romantis selalu buruk bagi kesehatan mental. Sebaliknya, hubungan yang sehat, penuh dukungan, dan tidak terlalu menekan bisa memberikan kebahagiaan jangka panjang.

Namun, penelitian ini menekankan pentingnya tidak mengabaikan peran persahabatan dalam menjaga kesehatan mental.

Alih-alih menempatkan seluruh harapan kebahagiaan pada pasangan, individu disarankan untuk membangun jaringan sosial yang lebih luas dan kuat, baik melalui persahabatan maupun komunitas sosial lainnya. Dengan begitu, risiko depresi bisa ditekan, dan kebahagiaan dapat dibangun secara lebih seimbang. *AT