Menilai Watak Orang bersama Imam Fakhruddin Ar-Razi
- Istimewa
Imam Fakhruddin Ar-Razi mengatakan bahwa palmistri banyak dipraktikkan orang di Arab dan India. Selain itu, ilmu firasat semacam ini dipandang bertentangan dengan ajaran Islam. Bisa dikatakan bahwa Imam Fakhruddin Ar-Razi mencoba menunjukkan bahwa Fisiognomi adalah ilmu yang berbasis fisiologi dan anatomi. Artinya, selain bersumber dari pengalaman-pengalaman orang-orang, ilmu ini juga bersifat ilmiah karena berbasis pada hal-hal yang bisa diamati.
Pada bagian pertama, Imam Fakhruddin Ar-Razi juga menunjukkan 3 rambu ilmu firasat. Pertama, petunjuk dari ilmu fisiognomi tidak bersifat absolut. Kedua, akurasi ilmu fisiognomi sangat ditentukan oleh pengetahuan atas bentuk-bentuk yang tampak. Ketiga, jika terjadi kontradiksi antara satu petunjuk dengan petunjuk lain, maka dipilih petunjuk yang paling kuat.
Contoh-Contoh Fisiognomi
Dalam Kitab Firasat, Imam Fakhruddin Ar-Razi membagi organ-organ tubuh manusia yang bisa memberi petunjuk cara mengenali watak menjadi 17, dari mulai dahi, alis, mata, hidung, sampai punggung, lengan, dan telapak kaki.
Terkait dengan dahi, disebutkan misalnya dahi yang berkerut dan cenderung rata menunjukkan pemiliknya seorang pemarah. Dahi yang kecil menunjukkan pemiliknya orang bodoh. Sebaliknya, dahi besar menunjukkan pemiliknya pemalas sekaligus pemarah.
Selanjutnya terkait dengan mata, disebutkan misalnya mata yang bagian hitamnya terlalu hitam menunjukkan pemiliknya seorang penakut. Hal yang sama juga berlaku untuk mata yang berwarna biru atau putih.
Fisiognomi terkait bentuk hidung, misalnya disebutkan bahwa ujung hidung berbentuk lancip menunjukkan pemiliknya menyukai permusuhan, peragu, dan suka meremehkan segala hal. Sementara itu, pangkal hidung yang pesek menunjukkan pemiliknya memiliki nafsu berahi yang besar.