Banjir Nabi Nuh terjadi di Bulan Rajab, Peristiwa Unik Apa yang Terjadi dalam Bahtera?

Ilustrasi Banjir Nabi Nuh as
Sumber :
  • Pixabay / Jeff Jacobs

Mindset –Sebagaimana dikisahkan dalam kitab populer Imam Jalaluddin as-Suyuthi, Badaiuz Zuhur fi Waqai al-Dhuhur, selain peristiwa Isra Mi’raj, peristiwa lain yang terjadi di Bulan Rajab adalah banjir Nabi Nuh. Hari dan tanggal persisnya adalah Hari Jumat tanggal 10 Bulan Rajab. 

Mau Doamu Mustajab? Berikut Rahasia Amalan Nabi Ayub Diungkap dr. Zaidul Akbar

Banjir tersebut ditandai dengan memancarnya air dari tanur. Tanur adalah tempat pembakaran. Memancarnya air tersebut diketahui oleh menantu Nabi Nuh as yang bernama Rahmah. Karena sudah diperingatkan sebelumnya oleh Nabi Nuh as supaya memberitahu beliau saat air memancar, maka Rahmah pun langsung memberitahu Nabi Nuh as. 

Nabi Nuh as dan 80 orang pengikutnya segera masuk ke dalam bahtera. Selain itu, bahtera juga memuat berbagai jenis hewan. Masing-masing hewan itu berpasangan. 

Seperti Apa Figur Para Nabi dalam Puisi Indonesia? Ini 5 Contohnya

Menurut cerita, bahtera Nabi Nuh as dibangun 3 tingkat. Menurut Ar-Rabghuzi, tingkat pertama diisi oleh hewan ternak dan persediaan makanan dan minuman. Tingkat kedua ditempati oleh Nabi Nuh as dan para pengikutnya. Terakhir, tingkat ketiga diisi oleh burung-burung dan hewan-hewan liar. 

Sementara itu menurut Ats-Tsa’labi, tingkat pertama diisi oleh hewan liar dan hewan ternak. Lalu bagaimana bisa singa yang termasuk hewan liar tidak mengganggu hewan ternak? Allah Swt. membuat singa demam sehingga sibuk mengurus dirinya sendiri dan tidak mau mengganggu hewan ternak. 

Jarang yang Tahu, Ada Putra Nabi Nuh yang Lahir dalam Bahtera

Tingkat kedua juga diisi oleh hewan-hewan liar. Sementara tingkat ketiga diisi oleh Nabi Nuh as dan para pengikutnya. Khusus burung beo dibawa serta oleh Nabi Nuh as ke tingkat ketiga karena khawatir burung itu akan terbunuh kalau dikumpulkan bersama hewan-hewan lain. 

Terkait hewan-hewan tersebut, ada dua peristiwa unik berlangsung sebagaimana dikisahkan dalam karya-karya klasik para ulama. 

Terciptanya Babi, Tikus, dan Kucing

Tikus

Photo :
  • Unsplash @jcotten

  

Menurut salah satu versi, banjir Nabi Nuh as berlangsung selama enam bulan sampai Bulan Muharam. Pada satu momen, saat banjir masih berlangsung dan bahtera masih berlayar, bahtera mulai dipenuhi oleh ceceran kotoran hewan-hewan. Para penumpang kemudian mengadu soal itu kepada Nabi Nuh as. 

Menanggapi aduan itu, Allah Swt. memberikan wahyu kepada Nabi Nuh as untuk menyentuh ekor gajah. Nabi Nuh as kemudian melakukannya. Saat Nabi Nuh as menyentuh ekor gajah, keluarlah sepasang babi. Babi-babi itu kemudian memakan kotoran-kotoran yang berceceran. 

Pada suatu momen, dari bersinnya babi, tercipta sepasang tikus. Tikus-tikus tersebut berkembang biak sangat cepat. Gerombolan tikus kemudian mulai menggerogoti bahtera. Hal tersebut tentu saja menyebabkan kekhawatiran para penumpang.

Mereka semua khawatir jika sampai tingkah tikus-tikus itu menyebabkan air masuk ke dalam bahtera dan menyebabkannya karam. Oleh karena itu mereka kembali mengadu kepada Nabi Nuh as. 

Allah Swt. kemudian mewahyukan kepada Nabi Nuh as untuk menonjok singa tepat di antara kedua matanya. Saat Nabi Nuh as melakukannya, keluarlah sepasang kucing dari lubang hidungnya.

Kucing-kucing tersebut kemudian memburu dan memakan tikus-tikus sehingga suasana bahtera kembali aman. Sejak itulah bermula permusuhan antara kucing dengan tikus.

Baca juga 4 Peristiwa Besar di Bulan Rajab, dari Banjir Nabi Nuh sampai Berdirinya NU 

Asal Mula Permusuhan Kucing dan Anjing

Anjing dan Kucing

Photo :
  • Unsplash @chewy

Selain permusuhannya dengan tikus, permusuhan antara kucing dengan anjing juga bermula dalam bahtera Nabi Nuh as. Peristiwa tersebut bermula dari peraturan yang Nabi Nuh as tetapkan untuk semua penumpang bahtera, yaitu semua penumpang dilarang melakukan persetubuhan karena dikhawatirkan akan terjadi pertambahan populasi yang membuat bahtera menjadi sempit. 

Sayangnya, anjing kemudian tidak tahan dan melanggar larangan tersebut. Momen pelanggaran tersebut diketahui oleh kucing. Kucing kemudian melaporkan peristiwa tersebut kepada Nabi Nuh as.

Setelah mendapat laporan dari kucing, Nabi Nuh as kemudian memanggil anjing dan menanyakan apakah benar mereka bersetubuh di atas bahtera sesuai dengan laporan kucing. Anjing tidak mengaku, sementara tidak ada saksi lain selain kucing. 

Selanjutnya, karena merasa aman, anjing mengulangi perbuatannya dan lagi-lagi kucing memergokinya melakukan hal tersebut. Belajar dari pengalaman pertama, kali ini kucing berdoa kepada Allah Swt. supaya anjing masih melakukan hal tersebut saat kucing membawa Nabi Nuh as setelah melakukan pelaporan untuk kedua kalinya. 

Ternyata Allah Swt. mengabulkan doa kucing dan Nabi Nuh as memergoki perbuatan mesum anjing. Tentu saja hal tersebut membuat anjing merasa sangat malu. Sejak saat itu, tiap kali melakukan hubungan intim, anjing selalu merasa malu dan tidak tenang karena khawatir dipergoki oleh manusia. 

Sebagai balasan terhadap kucing yang sudah melaporkannya sehingga membuatnya malu di depan Nabi Nuh as, anjing berdoa kepada Allah Swt. Doa anjing sederhana, yakni dia ingin supaya kucing juga mengalami rasa malu seperti dirinya. 

Doa anjing juga ternyata dikabulkan oleh Allah Swt. sehingga sampai sekarang tiap kali kucing hendak melakukan hubungan intim, kucing selalu mengeluarkan suara sangat gaduh sampai-sampai semua orang mengetahui bahwa saat itu musim kawin dia.

Sejak peristiwa dalam bahtera itu pula anjing dan kucing resmi menjadi musuh bebuyutan.  

Baca juga 7 Nasihat Nabi Isa as untuk Bahan Renungan di Bulan Rajab

Demikian dua peristiwa terkait hewan yang terjadi di atas bahtera Nabi Nuh as, Sobat Mindset. Benar atau tidaknya peristiwa-peristiwa tersebut tentu hanya Allah Swt. yang tahu. Cukuplah bagi kita menjadikan kisah-kisah tersebut sebagai bahan renungan dan pembelajaran di Bulan Rajab yang mulia ini.