Runner-Up di German Open 2025, Rehan/Gloria Akui Kesulitan Hadapi Lawan
- Badminton Photo Yang Shaochen via PBSI
Mindset – Rehan Naufal Kusharjanto/Gloria Emanuelle Widjaja finis sebagai runner-up di German Open 2025 setelah kalah dari Robin Tabeling/Alexandra Bøje. Apa kendala mereka dan apa langkah selanjutnya?
Ganda campuran Indonesia, Rehan Naufal Kusharjanto/Gloria Emanuelle Widjaja, harus puas menjadi runner-up di German Open 2025 setelah dikalahkan pasangan Belanda/Denmark, Robin Tabeling/Alexandra Bøje, dengan skor 17-21, 12-21.
Meski gagal membawa pulang gelar, Rehan/Gloria mengakui bahwa pencapaian ini menjadi motivasi untuk tampil lebih baik di turnamen berikutnya.
Kesulitan Lepas dari Tekanan Lawan
Dalam pertandingan final yang berlangsung di Westenergie Sporthalle, Mülheim an der Ruhr, Rehan/Gloria menghadapi permainan solid dari Tabeling/Bøje.
Sejak gim pertama, pasangan Indonesia terus berada dalam tekanan dan kesulitan menemukan pola permainan terbaik.
“Untuk permainan hari ini, lawan bermain sangat rapi dan kami tidak bisa keluar dari tekanan mereka,” ungkap Rehan dikutip MindsetVIVA dari rilis laman PBSI, Senin (3/3).
“Selain itu, saya tegang karena sudah lama tidak main di partai final. Ini membuat penampilan saya terganggu," ujarnya.
Tekanan dari lawan terlihat jelas di gim kedua, di mana Rehan/Gloria semakin sulit mengembangkan permainan hingga akhirnya harus menyerah dengan skor cukup jauh, 12-21.
Evaluasi dan Target ke Depan
Kendati hasilnya belum maksimal, Rehan tetap bersyukur bisa kembali tampil di partai puncak.
“Terlepas dari hasilnya, saya tetap bersyukur bisa kembali bermain di final, bisa naik podium lagi. Cukup senang dengan pencapaian ini, tapi saya belum puas. Ini baru awal dan kami harus terus mengejar kemenangan,” tambahnya.
Perjalanan Rehan/Gloria di German Open 2025 bisa menjadi modal penting menuju turnamen-turnamen besar lainnya, termasuk All England yang akan berlangsung dalam waktu dekat.
Dengan evaluasi terhadap tekanan di laga final, pasangan ini diharapkan bisa tampil lebih stabil dan membawa pulang gelar juara bagi Indonesia.
Sebagai salah satu harapan ganda campuran Indonesia, konsistensi dan mental bertanding akan menjadi kunci utama bagi Rehan/Gloria untuk bersaing di level tertinggi dunia. Akankah mereka bangkit dan meraih gelar di turnamen berikutnya?