Filosofi Pawai Ogoh-Ogoh Jelang Hari Nyepi di Bali
- VIVA
Budaya, Mindset – Pawai ogoh-ogoh merupakan ritual yang rutin dilakukan menjelang Hari Nyepi yang dirayakan oleh umat Hindu di Indonesia, khususnya di Bali. Hari Nyepi ini ditandai dengan diamnya seluruh Bali selama 24 jam, di mana kegiatan seperti bekerja, berbicara, dan bahkan bermain game dilarang.
Pawai ogoh-ogoh yang menjadi perayaan yang sangat dinantikan oleh masyarakat Bali. Pada artikel ini, kita akan membahas filosofi pawai ogoh-ogoh jelang Hari Nyepi.
Pawai ogoh-ogoh adalah parade yang menampilkan patung raksasa dari berbagai makhluk mitologis, seperti setan, raksasa, atau hewan mitos.
Patung ogoh-ogoh dibuat dengan rapi dan indah, dengan menggunakan berbagai bahan seperti bambu, kayu, kain, dan cat. Patung ogoh-ogoh kemudian diarak melalui jalan-jalan kota, disertai dengan atraksi musik dan tarian.
Filosofi Pawai Ogoh-Ogoh
Filosofi dari pawai ogoh-ogoh dapat diinterpretasikan dalam beberapa cara. Pertama-tama, patung ogoh-ogoh melambangkan kejahatan dan kegelapan di dalam diri manusia.
Melalui pawai ogoh-ogoh, masyarakat Bali diharapkan dapat membuang jauh-jauh kejahatan dan kegelapan tersebut.