Tradisi Lompat Batu 'Hombo Batu' Nias, Dari Latihan Prajurit hingga Warisan Budaya yang Mendunia

Para wisatawan menyaksikan Tradisi Lompat Batu 'Hombo Batu' Nias.
Sumber :
  • Instagram/ Ninja Hatori Moto

Saat ini, Hombo Batu lebih dikenal sebagai atraksi wisata dan ikon budaya Nias yang mendunia.

Mengungkap Tradisi Ma'nene, Ritual Mengganti Pakaian Mayat di Toraja yang Penuh Misteri

Wisatawan dari berbagai belahan dunia datang ke desa-desa seperti Bawomataluo untuk menyaksikan para pemuda lokal dengan penuh keberanian melompati batu.

Namun, seperti yang diungkapkan oleh Silvest, seorang pelompat batu muda, tradisi ini tidak lagi diminati banyak anak muda.

Mengenal Mardoton, Tradisi Menangkap Ikan di Danau Toba yang Terus Lestari Hingga Kini

"Dulu, ada 12 hingga 14 orang yang sering melompat, sekarang tinggal dua orang. Banyak orang tua melarang anak-anaknya karena resikonya besar dan tidak ada jaminan keselamatan," katanya. 

Hal ini menggambarkan tantangan modern dalam melestarikan warisan budaya ini. Para pelompat batu sering mengalami cedera. Seperti patah tulang atau terkilir, tanpa dukungan medis atau finansial yang memadai.

Warisan Kontroversial Lenin: Larangan Faksi dan Dampaknya dalam Sejarah Partai

Pemerintah belum memberikan jaminan keselamatan yang layak bagi para pelompat, meskipun Hombo Batu telah diusulkan sebagai Warisan Budaya Takbenda dari Sumatra Utara.

Upaya Pelestarian dan Tantangan Pelestarian Budaya

Halaman Selanjutnya
img_title