Anggota Paspampres Viral, Paspampres Ternyata Sudah Ada Masa Khalifah Muawiyah
- freepik.com
Mindset –Kisah keji anggota anggota paspampres Praka RM dan 2 anggota TNI viral menghiasi berita terkini belakangan ini.
Mereka bertiga menculik dan menganiaya Imam Masykur sampai meninggal. Motifnya diduga karena uang tebusan.
Kasus tersebut kini sedang diselidiki oleh Pomdam Jaya.
Banyak pihak sudah berkomentar tentang kasus ini, termasuk Panglima TNI yang menyatakan supaya pelaku dihukum berat dengan maksimal hukuman mati.
Ilustrasi Hukuman Mati
- freepik.com
Paspampres adalah Pasukan Pengamanan Presiden, dibentuk pertama kali pada 3 Januari 1946.
Meski demikian, Paspampres sudah mengalami beberapa kali ganti nama sebelum akhirnya disebut Paspampres seperti sekarang.
Pada masa Presiden Sukarno, Paspampres disebut sebagai Resimen Tajakrabirawa.
Ilustrasi Bung Karno
- freepik.com
Resimen tersebut dibubarkan oleh Presiden Soeharto tahun 1966 dan diganti oleh Satuan Tugas Polisi Militer Angkatan Darat Para.
Tahun 1976, pasukan tersebut kembali berganti menjadi Paswalpres, Pasukan Pengawal Presiden.
Kemudian sejak tahun 1988 sampai sekarang, pasukan tersebut disebut sebagai Paspampres atau Pasukan Pengamanan Presiden.
Komandan Paspampres saat ini adalah Mayor Jenderal TNI Rafael Granada Baay.
Uniknya, dalam tradisi Islam, Paspampres ternyata sudah ada sejak masa Khalifah Muawiyah bin Abi Sufyan.
Beliau adalah tokoh kontroversial yang nama baiknya banyak dirusak bahkan sejak beliau masih hidup, terutama dilakukan oleh orang-orang Syiah.
Khalifah Muawiyah adalah pendiri Daulah Bani Umayyah, lahir tahun 602 M dan wafat tahun 680 M.
Nama Muawiyah bin Abi Sufyan juga biasa disebut Muawiyah I supaya tidak tertukar dengan cucunya, Muawiyah bin Yazid yang bergelar Muawiyah 2 saat menjadi khalifah ke-3 Bani Umayyah.
Ada banyak kebijakan Muawiyah bin Abi Sufyan yang bisa dianggap modern, dari mulai membentuk angkatan laut sampai melakukan sensus penduduk.
Ilustrasi Angkatan Laut pada Zaman Dulu
- freepik.com
Selain itu, beliau juga yang memiliki inisiatif untuk membentuk pasukan pengawal khalifah, setara paspampres pada masa kini.
Gagasan beliau itu berkaca dari tragedi wafatnya khalifah-khalifah sebelum dia pada saat melaksanakan Salat.
Khalifah Umar bin Khattab misalnya wafat dibunuh oleh Abu Lu’luah saat beliau sedang menunaikan Salat Subuh.
Kemudian Khalifah Ali bin Abi Thalib juga wafat karena dibunuh oleh Abdurrahman bin Muljam. Saat itu beliau juga sedang menunaikan Salat Subuh.
Ilustrasi Qunut
- freepik.com
Maka dari itu, Khalifah Muawiyah kemudian membentuk semacam “paspampres”.
Tugas paspampres ini adalah mengawal khalifah saat khalifah sedang menunaikan tugas menjadi imam salat di masjid.
Khalifah Muawiyah bisa dikatakan merupakan politikus terbesar dalam Sejarah Islam. Jasanya membentuk paspampres pun ditiru oleh pemerintahan-pemerintahan modern sampai saat ini.
