Cryptocurrency dan Blockchain, Apakah Sesuai dengan Syariah? Ini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat
Minggu, 9 Februari 2025 - 12:39 WIB
Sumber :
- Youtube/Adi Hidayat
5. Hifdzud Din (menjaga agama).
Baca Juga :
Ngecas HP dan Laptop Terus-Terusan Bisa Merusak Baterai? Ini 5 Kesalahan Umum yang Bikin Baterai Cepat Rusak
Dalam konteks cryptocurrency, prinsip Hifdzul Mal (menjaga harta) menjadi fokus utama. Transaksi dalam Islam harus jelas, adil, dan tidak mengandung unsur penipuan atau manipulasi.
Ustadz Adi menegaskan bahwa cryptocurrency harus memiliki wujud fisik yang jelas dan otoritas penjamin yang dapat dipertanggungjawabkan.
Baca Juga :
Crosover Dibawah Rp100 Juta, Suzuki SX4 Bekas Bisa Jadi Pilihan? Ini Keunggulan dan Kelemahannya
Tanpa kedua hal ini, cryptocurrency berpotensi melanggar prinsip syariah karena dapat menimbulkan ketidakpastian dan kerugian bagi salah satu pihak.
Blockchain dan Prinsip Transparansi
Ethereum tertekan Bitcoin.
Photo :
- Capital
Blockchain, sebagai teknologi di balik cryptocurrency, sebenarnya memiliki potensi besar untuk mendukung prinsip syariah.
Halaman Selanjutnya
Teknologi ini menawarkan transparansi dan keamanan dalam setiap transaksi, yang sejalan dengan prinsip Islam yang menekankan kejujuran dan keadilan.