6 Siksaan untuk yang Hobi Flexing, 3 Terjadi Saat Masih Hidup
- freepik.com
Mindset –Flexing adalah akhlak tercela berupa tindakan memamerkan kekayaan pribadi di muka publik. Pada masa kini, media sosial secara tidak langsung memfasilitasi orang yang punya hobi flexing.
Akhir-akhir ini kebiasaan flexing di media sosial marak disoroti netizen. Terutama ketika pihak-pihak yang melakukan flexing tersebut adalah keluarga pejabat.
Pandangan negatif terhadap tindakan tersebut didasari kekhawatiran bahwa uang yang digunakan untuk modal flexing tidak diperoleh secara halal. Netizen berkaca dari kasus Rafael Alun Trisambodo.
Flexing adalah tanda cinta dunia. Para pelakunya adalah orang-orang yang menganggap dunia inilah sebenar-benarnya kehidupan dan bukan akhirat kelak.
Padahal Islam mengajarkan bahwa dunia ini hanya ladang, tempat sementara menanam amal. Tempat kekal adalah kelak di akhirat di mana semua manusia akan menuai apa yang dia tanam.
Dalam sebuah atsar dari Hasan al-Bashri ra disebutkan bahwa orang yang lebih memilih dunia daripada akhirat akan dihukum dengan enam siksaan. Tiga terjadi di dunia dan tiga lainnya di akhirat.
1. Selalu berangan-angan tanpa batas
Dalam sebuah hadis angan-angan itu diibaratkan berada di depan, sementara kematian berada di samping manusia.
Orang yang mengejar dunia dan meremehkan akhirat akan sibuk mengejar angan-angan dia terkait harta dunia.
Dia tidak akan menyadari bahwa saat hidupnya di dunia tidak tenang karena selalu diganggu angan-angan, tiba-tiba langkah dia dijegal oleh kematian.
2. Sangat rakus dan selalu merasa kurang
Orang yang mengejar harta dunia biasanya di awal memutuskan bahwa dia ingin memiliki harta sekian. Nanti setelah mencapai sekian dia akan berhenti.
Akan tetapi faktanya nanti ketika harta sekian sudah dia capai, dia akan merasa tidak puas dan kembali menginginkan lebih.
Keinginan akan harta dunia didorong oleh hawa nafsu dan sifat dasar hawa nafsu adalah tidak akan pernah merasa puas.
Karena alasan yang sama, orang yang memuja harta dunia akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kekayaan, termasuk misalnya melalui korupsi atau menipu orang lain.
3. Tidak akan merasakan nikmatnya ibadah
Ibadah akan terasa berat dilakukan ketika pikiran kita terarah hanya pada bagaimana caranya menumpuk harta.
Bahkan jika misalnya kita beribadah dengan memakai perangkat mewah, misalnya sajadah, mukena, dan pakaian mewah, tetap saja ibadah itu tidak terasa nikmat, bahkan bisa jadi hanya berujung satu bentuk lain flexing yaitu ria.
4. Sangat ketakutan di Hari Kiamat
Salah satu julukan untuk Hari Kiamat adalah yauma la yanthiqun, artinya hari ketika manusia tidak mampu berbicara karena sangat ketakutan.
Semua orang jelas merasa ketakutan di Hari Kiamat, tetapi lebih-lebih ketakutan lagi orang yang sadar bahwa selama hidup di dunia dia banyak melakukan amal buruk.
5. Hisab yang sangat berat
Hisab adalah perhitungan semua amal saat hidup. Hal tersebut dilakukan pada Hari Kiamat di Padang Mahsyar. Oleh sebab itulah Hari Kiamat disebut juga Yaumul Hisab.
Jika timbangan amal keburukan manusia lebih berat dari amal kebaikan maka dia akan dimasukkan ke neraka. Jika sebaliknya maka akan dimasukkan ke surga.
Orang yang hobi flexing akan mendapatkan timbangan amal keburukannya jauh lebih berat dari amal kebaikan dia.
6. Penyesalan yang tidak berkesudahan
Semua orang yang menyaksikan amal keburukannya sangat berat dalam timbangan akan merasa menyesal kenapa dia dulu membuang-buang waktu di dunia tidak melakukan amal kebaikan.
Demikian juga ketika sudah dimasukkan ke dalam neraka mereka akan sangat menyesal dan menginginkan kembali ke dunia supaya bisa memperbanyak amal kebaikan dan menjauhi keburukan, termasuk tindakan pamer harta atau flexing.
Demikian 6 siksaan yang menurut Hasan al-Bashri akan menimpa orang yang cinta dunia. Termasuk dalam kategori ini adalah orang-orang yang hobi flexing, baik sumber kekayaannya halal ataupun haram.