Potensi Keuntungan Muslim Makan Babi Menurut Ade Armando

Ilustrasi Bisnis Babi
Sumber :
  • freepik.com

Mindset –Dalam video yang ditayangkan di kanal Youtube Cokro TV pada hari Kamis, 4 Mei 2023, Ade Armando mengungkapkan pembelaannya terhadap kasus yang membelit TikToker Lina Mukherjee.

Profil & Biodata Ade Armando, Agama, Akun Instagram, Pendidikan, Usia Sampai Riwayat Karir

Kasus tersebut terkait unggahan makan babi kriuk yang kemudian dilaporkan sebagai penistaan agama. Dalam pembelaannya, Ade Armando menyodorkan beberapa poin. 

Salah satu poin yang disodorkan Ade Armando adalah satu interpretasi yang mengatakan bahwa yang diharamkan oleh Al-Quran adalah khinzir yang artinya hewan liar yang hidup di gurun Arab.

Tafsir Buya Hamka tentang Ayat Hukum Babi dalam Tafsir Al-Azhar

Babi Liar

Photo :
  • Pixabay / ambquinn

Oleh sebab itu, menurut interpretasi tersebut, khinzir ini tidak mencakup babi ternak. Konsekuensi dari interpretasi semacam itu, babi ternak hukumnya tidak otomatis sama haramnya dengan khinzir yang dispesifikkan sebagai babi liar itu. 

Ade Armando Ungkap Tafsir Babi Ternak Halal, Emang Babi Halal Diternak?

Sayangnya, interpretasi semacam itu jauh panggang dari api. Khinzir dari segi bahasa ataupun kultur mencakup baik babi liar atau babi hutan maupun babi ternak. 

Selain poin tersebut, ada juga perkataan lain Ade Armando dalam video yang sama yang juga kontroversial. 

Ade Armando membandingkan haramnya babi dengan haramnya tidak salat. Dalam logika dia, umat Islam tidak pernah melaporkan orang yang tidak salat sebagai pelaku penistaan agama.

Dengan demikian, menurut logika Ade Armando, tindakan makan babi juga tidak bisa dilaporkan sebagai penistaan agama. 

Ade Armando

Photo :
  • viva.co.id

Logika tersebut seolah benar tetapi jika dipikirkan sebenarnya logika kacau.

Apa yang dilakukan oleh TikToker Lina Mukherjee sehingga menyeret tindakan dia sebagai penistaan agama adalah karena dia mempublikasikan tindakan haram secara terang-terangan. 

Sementara tindakan tidak melakukan salat yang disinggung oleh Ade Armando adalah tindakan privat yang tidak dipublikasikan untuk menjadi konsumsi publik. 

Dengan kata lain, jika ingin menggunakan analogi tersebut, analogi yang pas adalah muslim makan babi dipublikasikan di video TikTok dengan muslim meninggalkan salat dipublikasikan di video TikTok. 

Babi, Industri Makanan dan Lapangan Pekerjaan

Daging Babi

Photo :
  • freepik.com

Poin lain yang juga kontroversial adalah ketika Ade Armando menyatakan kaitan antara makan babi dengan industri makanan. Pernyataan Ade Armando selengkapnya sebagai berikut:

Bila ada muslim makan babi, tindakan itu tidak ada dampaknya pada orang lain. Sebaliknya, itu malah mungkin justru akan menumbuhkan industri makanan dan membuka lapangan pekerjaan.

Pernyataan tersebut menyiratkan bahwa muslim makan babi justru bisa memberi dampak baik, yaitu menumbuhkan industri makanan dan membuka lapangan pekerjaan. 

Paham seperti itu jelas bertentangan dengan ajaran Islam. Artinya, Islam tidak mengubah hukum babi menjadi halal hanya karena babi bisa memberikan keuntungan ekonomi.

Dalam Islam sendiri hukum beternak dan jual beli babi haram berdasarkan hadis Nabi.

Ilustrasi Babi Ternak

Photo :
  • freepik.com

Secara eksplisit dalam hadis lain Nabi juga menyatakan keharaman jualan lemak bangkai meski lemak tersebut memiliki guna untuk pelumas kapal, meminyaki kulit, dan bahan bakar lampu.  

Dasarnya apa? Karena sudah jelas-jelas hukum bangkai itu najis, padahal salah satu syarat jual beli yang sah adalah barang yang diperjualbelikan itu barang suci, tidak najis. 

Dalam hadis yang sama disebutkan bahwa orang yang melakukan jual beli lemak bangkai tersebut menggunakan uang hasil penjualan untuk membeli makanan. Nabi menyebutkan bahwa sama saja orang tersebut dengan makan bangkai.

Berhubung video Ade Armando mengklaim menjunjung tinggi logika, maka mari kita terapkan logika.

Tangkapan Layar Video Ade Armando, Tayang di Cokro TV 4/5/2023

Photo :
  • Youtube, Cokro TV
 

Jika dianalogikan dengan hadis nabi tersebut, maka apa yang Ade Armando sebutkan soal potensi babi untuk menumbuhkan industri makanan dan membuka lapangan pekerjaan, maka orang-orang yang mendapatkan keuntungan dari industri babi tersebut sama saja dengan makan babi. 

Dengan kata lain, kita tidak bisa mengubah hukum sesuatu yang sudah diharamkan secara jelas oleh ajaran Islam hanya karena hal tersebut mendatangkan keuntungan ekonomi.

Umat Islam di muka bumi ini pada zaman dulu, sekarang, atau kelak tidak sedemikian putus asanya mencari rezeki sampai-sampai harus jualan babi.