Volvo XC40 Recharge PHEV: Klaim Konsumsi Bensin 0,7L/100 KM, Benarkah Semurah Itu?
- Volvo
Mindset – Volvo XC40 Recharge PHEV mengklaim konsumsi bensin hanya 0,7L/100 km. Namun, seberapa realistis angka ini? Simak analisis mendalam tentang efisiensi, teknologi hybrid, dan biaya operasionalnya!
Volvo, merek yang identik dengan keselamatan dan ketangguhan, sempat menghilang dari pasar Indonesia di era 2000-an.
Namun, sejak diakuisisi Geely pada 2010, Volvo kembali dengan desain yang lebih modern dan teknologi mutakhir.
Salah satu produk terbarunya, XC40 Recharge PHEV, mencuri perhatian dengan klaim konsumsi bensin hanya 0,7 liter per 100 km. Benarkah angka ini realistis?
Teknologi di Balik Efisiensi XC40 Recharge PHEV
XC40 Recharge PHEV mengusung teknologi plug-in hybrid yang menggabungkan mesin bensin 1.5L turbo 3-silinder (180 HP) dengan motor listrik (80 HP), menghasilkan tenaga total 262 HP.\
Dengan kapasitas baterai 10,7 kWh, mobil ini bisa menempuh 45 km dalam mode full-electric.
Faktor Pendukung Efisiensi:
Mode Pure (Listrik Murni): Ideal untuk perjalanan harian jarak pendek (e.g., Jakarta-Bintaro), di mana pengisian ulang baterai bisa dilakukan di rumah.
Regenerative Braking: Sistem pengereman yang mengisi ulang baterai, mengurangi ketergantungan pada mesin bensin.
Pengoptimalan Hybrid: Saat baterai habis, mobil beralih ke mode hybrid konvensional dengan konsumsi sekitar 6,6L/100 km (hasil uji di tol).
Uji Real-World: Benarkah 0,7L/100 KM?
Klaim 0,7L/100 km hanya tercapai jika:
- Baterai terisi penuh sebelum perjalanan.
- Jarak tempuh harian ≤ 45 km (mode listrik murni).
- Pengemudian halus tanpa akselerasi agresif.
Dalam kondisi riil (perjalanan campur kota + tol), konsumsi bensin bisa naik hingga 1,5–2L/100 km.
Namun, tetap lebih irit dibanding SUV premium konvensional seperti BMW X1 atau Mercedes GLA yang rata-rata menghabiskan 8–10L/100 km.
Keunggulan Lain XC40 Recharge
Interior Volvo XC40 Recharge PHEV.
- Ist
PHEV
- Kenyamanan: Suspensi lembut dan kabin senyap mirip mobil listrik.
- Fitur Keselamatan: Sistem Pilot Assist dengan pengereman adaptif terhalus di kelasnya.
- Audio Premium: Sound system Harman Kardon 600 watt dengan kualitas terbaik di segmennya.
Kelemahan yang Perlu Dipertimbangkan
- Harga Tinggi: Rp 1,05 miliar (lebih mahal 100 juta dibanding X1/GLA).
- Infrastruktur Charging: Butuh stasiun pengisian cepat (0–100% dalam 3 jam) untuk kepraktisan.
- Desain Kabin Belakang: Kursi belakang tegak dan kurang nyaman untuk perjalanan jauh.
Meski harga awal lebih tinggi, XC40 Recharge PHEV menawarkan penghematan signifikan dalam jangka panjang, terutama bagi pengguna harian di perkotaan. Klaim 0,7L/100 km memang realistis untuk pemakaian ideal, tetapi angka ini bisa berubah tergantung kondisi berkendara.
Bagi yang ingin beralih ke mobil ramah lingkungan tanpa "range anxiety", XC40 Recharge PHEV layak jadi pilihan. Namun, pastikan tersedia fasilitas charging di rumah atau kantor untuk memaksimalkan efisiensinya. *AT