Kenapa Banyak Orang Takut Beli Grand Livina? Ini 6 Jawaban yang Sebenarnya
- Carsome
Mindset – Banyak yang ragu membeli Nissan Grand Livina, tapi apa sebenarnya alasannya? Simak ulasan lengkap soal kenyamanan, kepraktisan, dan mitos yang beredar tentang MPV ini.
Nissan Grand Livina pernah menjadi primadona di segmen Low MPV (LMPV). Mengusung kenyamanan berkendara layaknya sedan dengan handling yang stabil, Grand Livina menjadi pilihan bagi mereka yang mencari MPV dengan rasa berkendara berbeda.
Namun, mengapa hingga kini masih banyak orang yang ragu atau bahkan takut untuk membelinya? Benarkah Grand Livina memiliki banyak kelemahan?
Dalam artikel ini, kita akan mengupas tuntas alasan di balik keraguan calon pembeli serta menjawab apakah Grand Livina masih layak dipinang sebagai mobil keluarga di tahun ini.
1. Desain yang Terlihat Ketinggalan Zaman?
Salah satu alasan mengapa Grand Livina kurang diminati adalah desainnya yang dianggap kurang modern dibandingkan rivalnya seperti Toyota Avanza, Honda Mobilio, atau Suzuki Ertiga.
Versi pre-facelift (sebelum 2014) memang terlihat lebih konservatif, namun varian facelift membawa perubahan yang lebih segar dengan desain lampu depan lebih agresif serta grille dengan sentuhan V-Motion khas Nissan.
Walau demikian, desain adalah preferensi personal. Bagi sebagian orang, tampilan Grand Livina justru lebih elegan dan dewasa dibandingkan desain mainstream LMPV lainnya.
2. Ground Clearance Rendah: Nyaman tapi Rentan?
Sebagai MPV dengan basis platform yang lebih dekat ke sedan atau station wagon, Grand Livina memiliki ground clearance lebih rendah dibandingkan kompetitor seperti Toyota Avanza atau Mitsubishi Xpander.
Ini memberikan keuntungan dalam stabilitas berkendara serta kenyamanan suspensi yang lebih baik.
Namun, di sisi lain, ground clearance yang rendah membuatnya kurang ideal untuk jalanan bergelombang atau berlubang, terutama di daerah dengan kondisi jalan buruk.
Bagi yang sering berkendara di perkotaan dengan jalanan halus, Grand Livina adalah pilihan yang lebih nyaman. Namun, jika sering melewati jalan rusak atau genangan air tinggi, perlu pertimbangan lebih lanjut.
3. Mesin dan Performa: Boros atau Efisien?
Grand Livina dibekali mesin HR15DE 1.500 cc yang sama dengan Nissan March dan Nissan Juke.
Mesin ini terkenal cukup bandel dan efisien, dengan konsumsi BBM yang bisa mencapai sekitar 12-14 km/liter untuk rute campuran.
Namun, banyak yang mengeluhkan bahwa performanya terasa kurang bertenaga dibandingkan kompetitor dengan mesin lebih bertenaga.
Sebenarnya, tenaga 107 HP yang dihasilkan cukup memadai untuk pemakaian harian, tetapi bagi yang mencari akselerasi lebih agresif, Grand Livina mungkin bukan pilihan terbaik.
4. Transmisi CVT: Kelebihan atau Justru Masalah?
Beberapa varian Grand Livina menggunakan transmisi CVT yang menawarkan perpindahan gigi lebih halus dan meningkatkan efisiensi bahan bakar.
Namun, di sisi lain, CVT Nissan generasi lama sering dianggap lebih rentan mengalami overheating jika tidak dirawat dengan baik.
Solusinya? Pastikan untuk mengganti oli CVT secara berkala dan hindari kebiasaan berkendara yang bisa mempercepat keausan transmisi. Jika dirawat dengan baik, CVT Grand Livina tetap bisa bertahan lama.
5. Ruang Kabin dan Kepraktisan: Benarkah Sempit?
Banyak yang mengira Grand Livina sempit karena desainnya yang lebih ceper dibandingkan MPV lain. Padahal, jika melihat dimensi di atas kertas, Grand Livina justru lebih panjang dan lebih lebar dibandingkan beberapa kompetitor.
Ruang kaki cukup lega, terutama di baris pertama dan kedua, sementara baris ketiga memang lebih cocok untuk anak-anak atau perjalanan pendek.
Selain itu, Grand Livina juga memiliki kompartemen penyimpanan yang cukup banyak, mulai dari glove box yang dalam, cup holder di berbagai titik, hingga side pocket untuk barang-barang kecil.
6. Harga Bekas dan Nilai Jual Kembali
Salah satu faktor lain yang membuat orang ragu membeli Grand Livina adalah nilai jual kembalinya yang lebih rendah dibandingkan kompetitor seperti Toyota Avanza.
Namun, hal ini bisa menjadi keuntungan bagi calon pembeli mobil bekas, karena Grand Livina bisa didapatkan dengan harga lebih terjangkau untuk mobil dengan fitur dan kenyamanan lebih baik.
Sebagai perbandingan, Grand Livina tahun 2016-2017 bisa didapatkan dengan harga Rp90-120 jutaan, sedangkan Toyota Avanza dengan tahun yang sama bisa lebih mahal sekitar Rp10-20 jutaan.
Apakah Grand Livina Masih Layak Dibeli?
Nissan Livina XR 2009 – Hatchback dengan Kenyamanan MPV.
- Ist
Jika Anda mencari MPV dengan kenyamanan berkendara ala sedan, handling yang stabil, dan fitur cukup lengkap dengan harga bekas yang lebih terjangkau, Nissan Grand Livina adalah pilihan yang menarik.
Namun, jika Anda membutuhkan mobil dengan ground clearance lebih tinggi untuk melewati jalanan rusak atau mencari nilai jual kembali yang lebih baik, mungkin pilihan lain lebih cocok.
Intinya, bukan soal takut atau tidak membeli Grand Livina, melainkan memahami kelebihan dan kekurangannya agar bisa menyesuaikan dengan kebutuhan. *AT