Toyota Sienta, Mobil MPV Unik yang Gagal di Pasar? Ini 6 Alasan Harga Bekasnya Anjlok!

Toyota Sienta, mobil minivan stylish dengan performa unggul.
Sumber :
  • Oto

MindsetToyota Sienta hadir sebagai MPV unik dengan fitur sliding door yang biasanya hanya ditemukan pada mobil kelas premium.

7 Mobil Bekas Terbaik di Bawah Rp100 Juta untuk Tahun 2025, Nomor 1 Paling Banyak Dimiliki

Namun, meskipun mengusung konsep menarik, Sienta justru kurang diminati di pasar Indonesia.

Kini, harga bekasnya pun mengalami penurunan drastis. Apa yang sebenarnya terjadi?

Mengapa Toyota dan Daihatsu Sering Meluncurkan Mobil Kembar? Ini Penjelasannya!

Di Indonesia, MPV (Multi-Purpose Vehicle) menjadi pilihan utama karena kapasitasnya yang lega dan fungsionalitasnya yang tinggi.

Beberapa model seperti Toyota Avanza, Mitsubishi Xpander, dan Suzuki Ertiga selalu diminati.

5 Tablet Gaming dan Produktivitas Terbaik 2025 dibawah 2,5 Juta, Cocok untuk Main Game hingga Kerja Ringan!

Namun, Toyota Sienta justru gagal menarik perhatian meskipun berasal dari merek ternama.

Awal Kehadiran Sienta dan Ekspektasi Pasar

Toyota Sienta pertama kali diperkenalkan di Jepang pada 2013 dan masuk ke Indonesia pada 2016.

Saat diluncurkan, mobil ini mendapat sambutan cukup baik dengan penjualan mencapai 2.000 unit di bulan pertama.

Dengan harga mulai dari Rp230 jutaan hingga Rp295 juta, Sienta menjadi alternatif bagi mereka yang menginginkan MPV dengan desain berbeda.

Namun, seiring berjalannya waktu, minat terhadap Sienta semakin menurun.

Hal ini berbanding terbalik dengan MPV lain yang justru semakin laris di pasaran. Apa yang menjadi penyebabnya?

Faktor-Faktor Penyebab Toyota Sienta Kurang Diminati

Interior Toyota Sienta, Mobil MPV Unik yang Gagal di Pasar?

Photo :
  • Ist

1. Perbedaan Tata Letak Interior

Salah satu keluhan utama dari pengguna adalah tata letak dashboard yang berbeda dari ekspektasi.

Banyak yang mengira Sienta akan memiliki tata letak seperti Honda Freed, di mana tuas transmisi diletakkan di dashboard untuk memberi kesan kabin lebih luas.

Sayangnya, Toyota memilih desain standar dengan transmisi di tengah, yang dianggap kurang ergonomis oleh sebagian konsumen.

2. Tidak Ada Captain Seat di Varian Standar

Di segmen MPV sliding door, fitur Captain Seat menjadi daya tarik tersendiri.

Namun, pada varian awalnya, Sienta tidak menghadirkan Captain Seat, bahkan armrest pun absen.

Toyota akhirnya menambahkan Captain Seat di varian tertinggi, tetapi langkah ini dinilai terlambat dan kurang menarik bagi calon pembeli.

3. Performa Mesin Kurang Bertenaga

Sienta menggunakan mesin 2NR-FE 1.5L 4 silinder Dual VVT-i yang menghasilkan tenaga 107 PS dengan torsi 140 Nm.

Sayangnya, performa ini dianggap kurang memadai karena tenaga maksimalnya baru terasa di 6.000 RPM.

Ditambah lagi, penggunaan transmisi CVT membuat akselerasi awal terasa lemot.

4. Desain yang Tidak Universal

Meskipun desain Sienta terlihat unik dan futuristik, banyak konsumen yang menganggapnya terlalu "nanggung".

Tidak sedikit yang berpendapat bahwa desainnya kurang maskulin dan lebih cocok untuk pasar Jepang daripada Indonesia.

5. Biaya Perawatan dan Spare Part Mahal

Sienta memiliki beberapa komponen yang terkenal mahal dan rentan rusak, seperti:

  • Motor Sliding Door: Biaya penggantian bisa mencapai jutaan rupiah per pintu.
  • Vakum Door Lock: Rentan mengalami kerusakan setelah pemakaian lama.
  • Headlamp LED: Untuk varian Q, harga satuannya bisa mencapai belasan juta rupiah.
  • Tensioner Mesin: Umurnya cenderung pendek, kurang dari 30.000 km sudah harus diganti.
  • Sensor Parkir: Sering mengalami malfungsi setelah pemakaian lebih dari 40.000 km.

6. Harga yang Nanggung

Pada saat peluncuran, harga Toyota Sienta bersaing langsung dengan Toyota Innova tipe tengah.

Dengan selisih harga yang tidak terlalu jauh, kebanyakan konsumen lebih memilih Innova yang menawarkan kabin lebih lega dan fitur lebih banyak.

Selain itu, dengan harga bekasnya yang anjlok, semakin banyak pilihan MPV lain yang lebih menggiurkan di pasaran.

Apakah Toyota Sienta Layak Dibeli Saat Ini?

Bagi yang mencari MPV dengan tampilan unik dan tidak membutuhkan kapasitas besar, Toyota Sienta masih layak dipertimbangkan.

Apalagi, harga bekasnya saat ini cukup menggiurkan.

Namun, bagi yang membutuhkan mobil keluarga dengan kabin lega dan biaya perawatan yang lebih murah, ada banyak alternatif MPV lain yang lebih sesuai.

Toyota Sienta, Produk Gagal?

Meskipun memiliki keunikan tersendiri, Toyota Sienta gagal memenuhi ekspektasi pasar Indonesia yang mengutamakan fungsionalitas dan biaya perawatan rendah.

Desain yang tidak universal, performa mesin yang kurang bertenaga, serta biaya spare part yang tinggi menjadi faktor utama kenapa mobil ini kurang diminati dan harga bekasnya anjlok.

Jadi, apakah Toyota Sienta bisa disebut sebagai produk gagal? Itu kembali pada perspektif masing-masing!