Hardiknas, Pendidikan, dan Persoalan Kehidupan

Belajar di Alam
Sumber :
  • Pixabay / sasint

Dengan kata lain, sekolah menjadi ajang penyiapan karyawan-karyawan atau tenaga kerja yang diserap lapangan pekerjaan di perkotaan. Pertanyaannya, salahkah orientasi semacam itu?

Azza Aprisaufa dan Solusi Kerja untuk Sarjana Masa Kini

Banyaknya kisah bahwa siswa berprestasi di sekolah kalah bersaing dalam kesuksesan bekerja dibanding siswa yang selama sekolah mendapatkan skor paling bawah jelas menunjukkan adanya masalah jika pendidikan dilepaskan sepenuhnya dari orientasi pekerjaan. 

Artinya, pada akhirnya manusia memang harus membiayai hidup dan bekerja menjadi karyawan bisa menjadi salah satu pilihan. Dan tepat di situlah persoalannya: menjadi karyawan adalah salah satu pilihan, bukan satu-satunya pilihan. 

LIN Kritisi Kebijakan Pemkab Ciamis dalam Mengatasi Tingginya Pengangguran Terbuka Kalangan Pemuda

Dengan kata lain, kebijakan pendidikan akan lebih sesuai jika diarahkan untuk menyiapkan siswa menghadapi tantangan beragam pilihan lapangan kerja, termasuk kreativitas menciptakan sendiri lapangan pekerjaan.

Selain itu, penyesuaian dengan situasi di tempat siswa mendapatkan pendidikan juga penting. Artinya, jika sekolah berlokasi di desa, maka output pendidikan terkait aspek pekerjaan atau penghidupan bukan menawarkan pesona pekerjaan di kota melainkan bagaimana mengembangkan pekerjaan di desa. 

Tragedi Mei 1998 dalam Puisi Rendra, Akal Sehat Kalah oleh Pikiran Kalap

Hambatan untuk ideal semacam itu sudah jelas: dibutuhkan guru-guru terampil sesuai lokasi mereka mengajar dan bahan ajar yang cocok.

Kebijakan pendidikan tidak bersifat sentralistik tetapi semi otonom, artinya mengikuti kebijakan umum dari pusat tetapi dengan penyesuaian pada masing-masing daerah.

Halaman Selanjutnya
img_title