Panduan Barista: Cara Memilih Grind Size yang Tepat untuk Kopi Favoritmu
- Freepik
Mindset – Mengapa Grind Size Penting dalam Menyeduh Kopi?
Dalam dunia kopi, grind size atau tingkat kehalusan gilingan kopi merupakan faktor krusial yang menentukan cita rasa hasil seduhan. Setiap metode penyeduhan membutuhkan ukuran bubuk kopi yang berbeda agar ekstraksi berjalan optimal.
Salah memilih grind size bisa membuat kopi terlalu pahit, terlalu asam, atau bahkan hambar. Oleh karena itu, memahami bagaimana grind size bekerja akan membantu barista, baik pemula maupun profesional, dalam menyajikan kopi dengan rasa terbaik.
Perbedaan Grind Size dan Pengaruhnya pada Kopi
Secara umum, grind size dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan tingkat kehalusan:
- Extra Coarse (Sangat Kasar) – Seukuran garam laut, cocok untuk cold brew karena proses ekstraksi berlangsung dalam waktu lama.
- Coarse (Kasar) – Seperti remah roti, digunakan untuk French press agar hasil ekstraksi tetap bersih dan tidak terlalu pahit.
- Medium-Coarse (Sedang Kasar) – Sedikit lebih halus dari French press, cocok untuk Chemex.
- Medium (Sedang) – Seukuran pasir, digunakan untuk pour over seperti V60 atau Kalita Wave.
- Medium-Fine (Sedang Halus) – Hampir seperti garam dapur, ideal untuk AeroPress.
- Fine (Halus) – Seperti gula pasir, digunakan untuk espresso agar ekstraksi maksimal dalam waktu singkat.
- Extra Fine (Sangat Halus) – Hampir seperti tepung, dipakai dalam Turkish coffee yang memerlukan bubuk kopi sangat halus.
Bagaimana Grind Size Mempengaruhi Ekstraksi?
Ekstraksi adalah proses pelarutan senyawa rasa dari kopi ke dalam air. Grind size berperan dalam menentukan durasi dan tingkat ekstraksi:
- Grind size kasar: Air mengalir lebih cepat, menghasilkan ekstraksi rendah. Jika terlalu kasar, kopi bisa terasa asam atau kurang berisi.
- Grind size halus: Air mengalir lebih lambat, memungkinkan lebih banyak senyawa terekstraksi. Jika terlalu halus, kopi bisa menjadi terlalu pahit karena over-extraction.
Sebagai contoh, espresso yang dibuat dengan grind size terlalu kasar akan terasa lemah dan encer, sedangkan grind size terlalu halus akan membuat air sulit mengalir, menyebabkan kopi terasa terlalu pekat dan pahit.
Cara Menyesuaikan Grind Size dengan Metode Seduh
Ilustrasi aktifitas pagi hari dengan minum kopi.
- Unplash
1. French Press
- Gunakan grind size kasar.
- Waktu ekstraksi ideal: 4 menit.
- Hindari grind terlalu halus agar ampas tidak ikut tersaring.
2. V60/Pour Over
- Gunakan grind size sedang.
- Waktu ekstraksi ideal: 2,5 – 3,5 menit.
- Jika air mengalir terlalu cepat, gunakan grind lebih halus.
3. Espresso
- Gunakan grind size halus.
- Waktu ekstraksi ideal: 25 – 30 detik.
- Sesuaikan grind jika shot espresso terlalu cepat (butuh lebih halus) atau terlalu lambat (butuh lebih kasar).
4. Cold Brew
- Gunakan grind size sangat kasar.
- Waktu ekstraksi ideal: 12 – 24 jam.
- Grind yang terlalu halus akan membuat hasil cold brew lebih pahit.
Tips Memilih Grind Size yang Tepat
Ilustrasi biji kopi robusta dan arabika.
- Freepik
1. Gunakan Grinder Berkualitas
Grinder burr lebih baik daripada blade grinder karena menghasilkan ukuran yang lebih konsisten.
2. Eksperimen dengan Grind Size
- Jika kopi terasa terlalu pahit, coba grind lebih kasar.
- Jika kopi terasa terlalu asam atau encer, coba grind lebih halus.
3. Perhatikan Waktu Ekstraksi
- Jika air mengalir terlalu cepat, grind mungkin terlalu kasar.
- Jika air sulit turun, grind mungkin terlalu halus.
4. Gunakan Refraktometer
Alat ini membantu mengukur total dissolved solids (TDS) untuk mengetahui seberapa baik ekstraksi yang terjadi.
Memilih grind size yang tepat sangat penting untuk menghasilkan kopi dengan rasa yang seimbang dan sesuai preferensi. Dengan memahami perbedaan grind size dan cara menyesuaikannya dengan metode seduh, barista dapat mengontrol ekstraksi dan menghadirkan kopi terbaik di setiap cangkir. *AT