6 Mitos Tanda-Tanda Kehamilan: Jangan Langsung Percaya, Baca Ini Dulu!
- Unplash
Kesehatan, Mindset – Berbagai mitos tentang tanda-tanda kehamilan kerap beredar di kalangan masyarakat. Oleh sebab itu, gejala-gejala yang menyerupai tanda-tanda kehamilan, seperti mual, muntah, keputihan, dan lainnya, sebaiknya tidak dijadikan patokan bahwa seseorang sedang hamil.
Nyatanya, keberadaan kehamilan baru dapat dipastikan melalui proses pemeriksaan yang akurat, baik melalui test pack maupun melalui kunjungan ke dokter.
Nah, lantas, apa sajakah mitos mengenai tanda-tanda kehamilan yang sebaiknya kita telusuri lebih jauh? Simaklah informasi selengkapnya dalam artikel ini.
Mitos seputar Tanda-Tanda Kehamilan
Mitos seputar tanda-tanda kehamilan bukanlah fenomena yang baru. Sayangnya, masih banyak orang yang belum benar-benar mengenali fakta yang sebenarnya terkait mitos-mitos ini.
Untuk itu, mari kita simak beberapa fakta terkait mitos tanda-tanda kehamilan berikut ini.
1. Keterlambatan Menstruasi
Salah satu mitos mengenai tanda-tanda kehamilan adalah keterlambatan menstruasi.
Meskipun memang benar bahwa keterlambatan menstruasi bisa menjadi tanda awal kehamilan. Tetapi perlu diingat bahwa keterlambatan haid tidak selalu menunjukkan adanya kehamilan.
Selain kehamilan, ada banyak faktor lain yang dapat menyebabkan keterlambatan menstruasi, seperti stres, kelelahan, dan penggunaan kontrasepsi.
Perubahan berat badan yang signifikan serta ketidakseimbangan hormonal juga bisa mempengaruhi siklus menstruasi.
2. Mual di Pagi Hari
Mual di pagi hari sering kali dikaitkan dengan mitos tanda-tanda kehamilan. Meskipun sebagian besar wanita hamil mengalami mual atau muntah. Terutama pada trimester pertama, namun mual di pagi hari tidak selalu menandakan kehamilan.
Kenyataannya, mual di pagi hari dapat diakibatkan oleh banyak faktor lain, seperti masalah pencernaan, keracunan makanan, atau tingkat stres yang tinggi.
Jika mual ini memang terjadi karena kehamilan, biasanya tidak hanya terjadi di pagi hari, melainkan bisa juga terjadi di siang atau malam hari.
3. Keputihan
Pengeluaran keputihan kerap dianggap sebagai tanda kehamilan, tetapi sebenarnya hal ini adalah kesalahpahaman.
Keputihan adalah hal yang umum dialami oleh banyak wanita dan bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Misalnya, keputihan bisa terjadi akibat rangsangan saat berhubungan seksual.
Namun, perlu diwaspadai jika keputihan disertai dengan bau yang tidak wajar, karena ini bisa menandakan infeksi bakteri.
Selain itu, kehamilan tidak bisa langsung terasa. Oleh karena itu, mengenali tanda-tanda kehamilan dalam waktu satu hari setelah pembuahan adalah tidak mungkin.
Biasanya, tanda-tanda kehamilan mulai muncul sekitar 6–12 hari setelah pembuahan terjadi.
Bahkan, sebaiknya tidak melakukan tes kehamilan dengan test pack kurang dari 5 hari setelah pembuahan.
Untuk hasil yang lebih akurat, disarankan untuk melakukan tes kehamilan dengan test pack 1–2 hari setelah periode menstruasi terlambat.
4. Bercak Darah atau Spotting
Mitos lainnya adalah bahwa munculnya bercak darah setelah berhubungan intim menandakan kehamilan.
Nyatanya, bercak darah kehamilan umumnya terjadi sekitar 6–12 hari setelah pembuahan.
Bercak darah dari vagina bisa diakibatkan oleh berbagai faktor, termasuk infeksi menular seksual, vagina kering, atau masalah kesehatan lainnya.
Selain itu, bercak darah bisa terjadi karena proses penempelan embrio pada dinding rahim.
Namun, tidak semua wanita hamil mengalami bercak darah pada awal kehamilan.
5. Mitos Tanda Kehamilan Jenis Kelamin Bayi Perempuan
Selain mitos tanda-tanda kehamilan itu sendiri, ada pula mitos seputar jenis kelamin bayi yang berkaitan dengan perubahan pada payudara, warna urine, mood, kulit, dan keinginan ngidam.
Namun, hubungan antara tanda-tanda ini dengan jenis kelamin bayi yang dikandung tidak memiliki dasar ilmiah.
Salah satu mitos tanda hamil anak perempuan adalah perubahan pada wajah ibu, seperti kulit menjadi lebih berminyak.
Selain itu, perubahan bentuk payudara yang lebih besar di satu sisi juga sering dianggap sebagai tanda bayi perempuan.
Namun, sebenarnya perubahan ini terjadi akibat perubahan hormonal selama kehamilan dan tidak berhubungan dengan jenis kelamin bayi.
6. Mitos Tanda Kehamilan Jenis Kelamin Bayi Laki-Laki
Mitos mengenai tanda-tanda kehamilan anak laki-laki sering kali berkaitan dengan bentuk perut ibu, tingkat stres, detak jantung janin, pertumbuhan bulu kaki, dan mual.
Misalnya, ada anggapan bahwa perut ibu yang tidak terlalu bulat menandakan kehamilan anak laki-laki.
Selain itu, pertumbuhan bulu kaki yang cepat dan panjang juga dianggap sebagai tanda kehamilan anak laki-laki.
Namun, mitos ini tidak didukung oleh bukti ilmiah dan tidak dapat diandalkan sebagai cara akurat untuk mengetahui jenis kelamin janin.
Hanya dengan bantuan pemeriksaan medis, seperti ultrasonografi atau tes DNA, kita bisa dengan pasti mengidentifikasi jenis kelamin janin.
Demikianlah penjelasan mengenai fakta dan mitos seputar tanda-tanda kehamilan yang sebaiknya kita ketahui dengan baik.