Mengenal Sifilis, Penyakit Menular Seksual: Penyebab dan Cara Mengobati

Mengenal sifilis, penyakit menular seksual, penyebab dan cara obati
Sumber :
  • Freepik.com

Kesehatan, MindsetSifilis adalah penyakit menular seksual yang kini kasusnya di Indonesia meningkat drastis selama 5 tahun terakhir. Peningkatannya mencapai angka 70 persen, dan dari 70 persen tersebut angka korban anak-anak masuk yang tertinggi. Apa penyebab penyakit sifilis dan bagaimana cara mengobatinya? Simak artikel ini sampai akhir!

Mengapa Kurma Jadi Pilihan Saat Berbuka Puasa Ramadan? Ternyata Khasiatnya Luar Biasa

Sifilis adalah penyakit menular seksual, penyenbab penyakit ini karena tubuh terinfeksi bakteri Treponema pallidum.

Penyakit ini dapat menyebar melalui kontak langsung dengan luka sifilis atau melalui hubungan seksual tanpa pengaman dengan orang yang terinfeksi.

Revolusi Persalinan Caesar, Mengenal Metode Enhanced Recovery After Caesarean Surgery ‘ERACS’

Sifilis dapat mempengaruhi organ tubuh yang berbeda dan dapat menjadi serius jika tidak diobati.

Dalam artikel ini, kita akan membahas penyebab sifilis dan cara mengobatinya.

Penyebab Penyakit Sifilis 

Tren TikTok 'Hahu Hoheng' Dapat Picu Kanker Esofagus, Apa Faktanya?

Ilustrasi Gejala Sifilis

Photo :
  • freepik.com

Sifilis disebabkan oleh infeksi bakteri Treponema pallidum. Bakteri ini dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka terbuka pada kulit atau selaput lendir yang terkena kontak langsung dengan luka sifilis.

Selain itu, penyakit ini juga dapat menyebar melalui hubungan seksual tanpa pengaman dengan orang yang terinfeksi sifilis, termasuk hubungan seks vaginal, oral, atau anal.

Cara Penularan Sifilis 

Ilustrasi Seks Bebas

Photo :
  • freepik.com

Sifilis dapat menular melalui kontak langsung dengan luka terbuka pada kulit atau selaput lendir yang terinfeksi.

Ini berarti bahwa penularan dapat terjadi melalui kontak seksual dengan orang yang terinfeksi, termasuk hubungan seks vaginal, oral, atau anal.

Selain itu, sifilis juga dapat menular dari ibu yang terinfeksi kepada janinnya selama kehamilan atau persalinan. 

Gejala Sifilis 

Sifilis memiliki empat tahap utama dengan gejala yang berbeda pada setiap tahapnya.

1. Tahap Primer

Pada tahap ini, biasanya muncul satu atau beberapa luka terbuka (chancre) di area yang terinfeksi.

Lesi ini biasanya tidak terasa sakit dan akan sembuh dalam beberapa minggu.

2. Tahap Sekunder

Setelah luka primer sembuh, gejala tahap sekunder muncul beberapa minggu hingga beberapa bulan kemudian.

Gejala yang mungkin timbul meliputi ruam pada kulit, lesi berwarna merah muda di seluruh tubuh, demam, nyeri otot, kelelahan, pembengkakan kelenjar getah bening, dan sakit tenggorokan.

3. Tahap Laten

Jika sifilis tidak diobati, infeksi akan masuk ke tahap laten.

Pada tahap ini, bakteri tetap berada dalam tubuh, tetapi tidak menimbulkan gejala yang terlihat.

Tahap laten bisa berlangsung selama beberapa tahun.

4. Tahap Tersier 

Tahap tersier sifilis adalah tahap yang paling parah dan dapat mempengaruhi organ tubuh yang berbeda, termasuk jantung, otak, pembuluh darah, tulang, dan organ dalam lainnya. 

Gejala tahap tersier dapat meliputi kelumpuhan, kebutaan, kelainan jantung, masalah neurologis, dan masalah kesehatan yang mengancam jiwa.

Cara Mengobati Penyakit Sifilis 

Ilustrasi penyakit kelamin Sifilis.

Photo :
  • Freepik.com

Melansir laman Kemenkes RI, mengobati sifilis sangat penting dilakukan sejak dini untuk mencegah komplikasi serius yang dapat mempengaruhi organ tubuh.

Berikut adalah beberapa metode yang umum digunakan dalam pengobatan sifilis:

1. Antibiotik

Pengobatan utama untuk sifilis adalah menggunakan antibiotik.

Biasanya, jenis antibiotik yang direkomendasikan adalah penisilin, seperti benzatin penisilin atau penisilin G.

Ini diberikan secara intramuskular oleh tenaga medis yang terlatih. Jika Anda alergi terhadap penisilin, dokter dapat meresepkan antibiotik alternatif seperti doksisiklin, tetrasiklin, atau eritromisin.

Penting untuk mengikuti jadwal pengobatan yang ditentukan oleh dokter dan menyelesaikan seluruh kursus antibiotik yang diresepkan, bahkan jika gejalanya telah hilang.

2. Pemeriksaan ulang

Usai melakukan pengobatan dengan antibiotik, pemeriksaan ulang penting dilakukan bagi penderita, terutama untuk memastikan bahwa infeksi sifilis telah sembuh.

Tes darah akan dilakukan untuk memeriksa adanya antibodi terhadap bakteri Treponema pallidum.

Pemeriksaan ulang biasanya dilakukan beberapa bulan setelah pengobatan awal.

3. Pencegahan penularan

Selama pengobatan, penting untuk menghindari kontak seksual dengan pasangan Anda untuk mencegah penularan sifilis kepada orang lain atau penularan ulang.

Penggunaan kondom saat berhubungan seksual dapat membantu mengurangi risiko penularan penyakit menular seksual lainnya.

4. Pemeriksaan dan pengobatan pasangan seksual

Jika Anda didiagnosis dengan sifilis, penting untuk memberi tahu pasangan seksual Anda agar mereka juga dapat menjalani pemeriksaan dan pengobatan.

Jika pasangan Anda terinfeksi, mereka juga perlu diobati untuk mencegah penularan kembali.

5. Tes untuk penyakit menular seksual lainnya

Sifilis sering kali terjadi bersamaan dengan penyakit menular seksual lainnya, seperti gonore atau infeksi HIV.

Dokter Anda mungkin akan merekomendasikan tes tambahan untuk memeriksa adanya infeksi lain dan memberikan pengobatan yang sesuai jika diperlukan.

6. Edukasi dan konseling

Selama pengobatan, Anda juga dapat menerima edukasi dan konseling mengenai sifilis, termasuk informasi tentang cara mencegah penularan ulang dan mengurangi risiko infeksi lainnya.

Penting untuk mengikuti semua saran dan petunjuk dari dokter Anda untuk mendapatkan hasil pengobatan yang optimal.

Penting untuk diingat bahwa sifilis dapat menyebabkan kerusakan permanen pada organ tubuh jika tidak diobati. Oleh karena itu, penting untuk segera mencari bantuan medis jika Anda mengalami gejala atau memiliki risiko terkena sifilis.

Demikian pembahasan sifilis, penyakit menular seksual dari penyebab dan cara mengobatinya.