Hari Gerakan Satu Juta Pohon 10 Januari 2023, Pernah Nonton Film The Lorax?

Poster Film The Lorax
Sumber :
  • Universal Studios Wiki

Mindset –Hari Gerakan Satu Juta Pohon diperingati tiap tanggal 10 Januari. Setiap negara memiliki tanggal peringatan sendiri-sendiri karena disesuaikan dengan cuaca terbaik untuk menanam pohon. Peringatan Gerakan Satu Juta Pohon dilakukan di Indonesia pada tanggal 10 Januari juga disebabkan alasan tersebut. 

6 Poin Penting Pidato Bung Karno Saat Idul Adha 1 April 1966

Peringatan pertama Gerakan Satu Juta Pohon sebagai hari besar nasional di Indonesia dilakukan pada 10 Januari tahun 1993. Artinya, penetapan tanggal tersebut sebagai tanggal peringatan terjadi pada masa Presiden Soeharto. Setelah itu, kita selalu memperingati Gerakan Satu Juta Pohon pada tanggal tersebut. 

Peringatan Hari Gerakan Satu Juta Pohon pada 10 Januari 2023 jatuh pada Hari Selasa. Isu mengenai semakin memburuknya kondisi bumi disebabkan penebangan pohon yang seenaknya memang isu lama dan sifatnya universal. Akan tetapi akhir-akhir ini isu tersebut juga semakin menguat karena dampak-dampaknya yang makin memburuk.   

10 Ayat Lingkungan Hidup dan Ancaman Bagi Perusak Lingkungan

Selain melalui tindakan praktis yang dilakukan melalui penanaman pohon, isu tersebut juga muncul dalam banyak karya. Ada banyak fiksi yang mengangkat tema tersebut, misalnya untuk fiksi lokal penulis ternama Eka Kurniawan juga menerbitkan novela berjudul Sumur. Sementara untuk film, salah satu film terkenal yang mengangkat isu tersebut adalah film The Lorax

Sinopsis Film The Lorax, Film tentang Musnahnya Pohon-Pohon di Muka Bumi

Kover buku The Lorax karya Dr. Seuss

Photo :
  • Amazon
Pancasila Bisa Diringkas menjadi Trisila dan Ekasila, Ini Penjelasannya

Film The Lorax pertama kali dirilis pada 19 Februari 2012. Film tersebut merupakan adaptasi dari buku anak-anak berjudul sama karya Dr. Seuss. Nama asli Dr. Seuss adalah Theodor Seuss Geisel (1904-1991). Dia adalah penulis fiksi anak-anak sekaligus kartunis Amerika. 

Buku The Lorax pertama dipublikasikan pada tahun 1971 dan diperbarui pada tahun 1999. Buku ini hanya setebal 64 halaman warna-warni dengan gambar visual lebih dominan dan teks hanya sedikit sekaligus puitis. 

Film The Lorax pernah ditayangkan di stasiun televisi lokal Global TV dulu pada awal Agustus 2014. Tiga tahun kemudian, tahun 2017, film ini ditayangkan ulang oleh RCTI juga pada awal Agustus. 

Film The Lorax adalah film animasi 3D yang sangat cocok untuk ditonton bersama-sama sekeluarga. Film ini bisa dikategorikan untuk semua usia. Tokoh utamanya, Ted, adalah seorang anak berusia 12 tahun yang sedang mengalami cinta pertamanya pada Audrey. 

Kisah Ted berlangsung di kota Thneedville, sebuah kota berdinding tembok tinggi tempat semua tanaman dan pohonan merupakan produk buatan. Situasi itu kira-kira mengingatkan kita pada kisah penanaman pohon plastik di Jakarta yang sempat viral pada pertengahan tahun 2018. 

Ted kemudian memutuskan membuat Audrey terkesan dengan menggunakan “pohon beneran”. Ted mendapatkan kisah tentang orang yang tahu apa yang terjadi pada pohon-pohon nyata dari neneknya, Norma. Nama orang itu Once-ler. 

Dia kemudian mengunjungi Once-ler di luar kota yang merupakan tanah gersang dan tercemar. Baru setelah beberapa kali kunjungan, Once-ler mau mengisahkan kisah pohon-pohon. Dalam perjalanannya, Ted mendapatkan ancaman dari Aloysius O’Hare. 

Walikota dan Pebisnis Serakah versus Semangat Gerakan Satu Juta Pohon

Karakter Film Aloysius O

Photo :
  • Universal Studios Wiki

Aloysius O’Hare adalah walikota Thneedville yang serakah. Dia memiliki perusahaan yang menjual oksigen dalam botol. Bagi dia, pohon-pohon nyata merupakan ancaman terhadap perusahaannya, karena oksigen dari pohon gratis. Kalau orang-orang mendapatkan oksigen gratis maka produk perusahaan dia tidak akan laku. 

O’Hare memaksa Ted untuk tetap diam di kota. Akan tetap Ted memaksa untuk tetap mengunjungi Once-ler. Di sini tampak bahwa sebagai penguasa, O’Hare berusaha membuat tidak ada orang yang ingat pohon beneran. Dia melanggengkan kondisi kota dengan keindahan semu dari pohon-pohon buatan

Cerita kemudian beralih pada kisah Once-ler yang merupakan flashback. Once-ler muda adalah penemu yang tiba di hutan tempat tumbuh Pohon-pohon Truffula. Saat menebang pohon, dia dikonfrontasi oleh Lorax, sang penjaga hutan. Lorax membuat Once-ler berjanji tidak menebang lagi pohon. 

Once-ler muda menciptakan produk garmen dari serat Truffula dan disebut Thneed. Ternyata produk itu menjadi populer. Dia kemudian meneruskan memanen jumbai Truffula sampai akhirnya kerabat-kerabatnya membujuk dia supaya mempercepat produksi dengan cara menebang pohonnya. Dengan demikian, keuntungan pun akan menjadi lebih besar. 

Akan tetapi penebangan itu juga menyebabkan deforestasi dan polusi. Selain itu, ketika pohon Truffula akhirnya habis, Once-ler juga tidak bisa lagi melanjutkan produksi Thneed. Karena sudah tidak menguntungkan, dia juga kemudian ditinggalkan oleh kerabat-kerabatnya. 

Efek dari deforestasi dan polusi itu menyebabkan tanah gersang dan tidak bisa dihuni. Ketika mengamati rombongan hewan berbondong-bondong meninggalkan tanah gersang itu, Once-ler baru menyadari seberapa parah dia menyebabkan kerusakan alam hanya demi keuntungan pribadi. Lorax juga kemudian pergi melayang ke langit meninggalkannya sendirian.

Tangkapan Layar Hewan Pergi Meninggalkan Hutan yang Sudah Tercemar

Photo :
  • The Lorax Movie

 

 

Selesai Once-ler bercerita, dia memberi satu biji Truffula kepada Ted. Ted mencoba menanam pohon tersebut tetapi dihalangi oleh O’Hare dan anak buahnya. O’Hare juga menghasut warga untuk membantunya menangkap Ted dengan menekankan bahwa pohon beneran itu berbahaya dan kotor. 

Akhirnya Ted menghancurkan dinding tembok kota dan menunjukkan tanah gersang di luar sana kepada warga kota. Akhirnya warga kota menyadari bahwa keindahan di dalam kota dengan pohon-pohon buatan itu hanya keindahan semu. Mereka kemudian berbalik mendukung Ted. 

Akhirnya Ted berhasil menanam biji itu yang kemudian disiram oleh neneknya. Dia juga mendapatkan ciuman dari Audrey. Pohon tersebut kemudian tumbuh dan tunas-tunas lain pun bermunculan. Tanah mulai kembali subur dan hewan-hewan pun mulai kembali berdatangan. Terakhir, Lorax kembali turun menjumpai Once-ler dengan senyum bersahabat. 

Pesan Mencintai Alam Sejak Dini

Tangkapan Layar Kutipan dari Buku The Lorax

Photo :
  • The Lorax karya Dr. Seuss

Film The Lorax ditutup dengan kutipan dari novel. Kutipan tersebut dalam novel disebutkan oleh Once-ler kepada Ted sebagai pernyataan Lorax: 

Kecuali jika seseorang sepertimu sangat peduli, maka tidak akan ada perubahan menjadi lebih baik. Tidak akan.

Film The Lorax menyenangkan untuk ditonton juga memuat pesan moral yang sangat bagus tentang alam. Adegan persahabatan manusia dengan hewan-hewan, persahabatan Once-ler dengan Lorax, Ted yang penuh semangat menanam pohon, dan juga tanah gersang serta hewan-hewan yang tampak sedih berbondong-bondong mencari hunian lain merupakan adegan-adegan yang membuat terenyuh. 

Jika kamu memutuskan ikut memperingati Hari Gerakan Satu Juta Pohon pada 10 Januari 2023 ini, ada baiknya kamu mencoba menonton film The Lorax bersama keluarga. Film ini bisa membantu mendorong anak-anak untuk memiliki kesadaran cinta alam sejak dini. 

Meski dirilis satu dekade yang lalu, film ini masih relevan ditonton saat ini. Film ini mengingatkan kita bahwa pohon adalah bagian penting dalam ekosistem dan dampak buruk musnahnya pohon-pohon bisa kita rasakan sendiri saat ini. Bertolak dari kesadaran itu pula kita tiap tahun memperingati Hari Gerakan Satu Juta Pohon.