KKN di Desa Penari Menakutkan, tetapi Mengapa Kita Tetap Menontonnya?

Tangkapan Layar Trailer KKN di Desa Penari: Luwih Dowo Luwih Medeni
Sumber :
  • MD Pictures

Mindset –Film KKN di Desa Penari pertama kali tayang pada 30 April 2022. Film horor ini kemudian meraih predikat film terlaris sepanjang masa. Dikabarkan bahwa sampai hari kedua puluh tiga penayangan, lebih dari 7,7 juta tiket film tersebut telah laris terjual. 

Film Kiblat Kontroversial, Ini 3 Fakta Penting Kiblat Umat Islam

Pada 29 Desember 2022, versi extended film ini mulai ditayangkan. Judul KKN di Desa Penari pun diganti menjadi KKN di Desa Penari Luwih Dowo Luwih Medeni. Arti judul itu adalah KKN di Desa Penari: Lebih Panjang Lebih menakutkan

Dikabarkan bahwa tiket presale versi extended film KKN di Desa Penari ini sudah terjual habis di beberapa bioskop sejak seminggu sebelum tayang. Itu artinya tiket sudah terjual lebih dari 40 ribu tiket. Hal tersebut menandakan animo publik cukup besar terhadap film remake tersebut. 

5 Ritual dan Tradisi Malam Satu Suro atau Malam Tahun Baru Islam di Jawa

Pertanyaannya kemudian, kita tahu bahwa film horor itu menakutkan, tetapi kenapa kita tetap suka menontonnya?

Psikologi Penasaran Film Horor

Sosok pemeran KKN di Desa Penari.

Photo :
  • MD Pictures
Malam Satu Suro Kapan? Sama dengan Malam 1 Muharram atau Tahun Baru Islam?

Aristoteles mengatakan bahwa rasa penasaran adalah sesuatu yang sifatnya bawaan. Artinya, secara genetik setiap orang memiliki rasa penasaran. Pernyataan Aristoteles tersebut dipercaya publik sampai pada zaman modern. 

Baru kemudian pada zaman modern Sigmund Freud mengajukan teori baru tentang rasa penasaran. Pada awalnya dia membalik pernyataan tersebut secara ekstrem dengan menyatakan bahwa rasa penasaran bukan sesuatu yang bersifat bawaan, melainkan sesuatu yang lahir disebabkan adanya katalis. 

Katalis tersebut dalam pembahasan Sigmund Freud adalah kesan yang lahir dari peristiwa penting. Kemudian dalam perkembangan selanjutnya, Sigmund Freud menambahkan bahwa kelahiran rasa penasaran itu sendiri tidak bersifat spontan, melainkan didorong oleh sebab-sebab yang sifatnya bawaan. 

Dengan kata lain, pada dasarnya kita semua memiliki dorongan-dorongan bawaan untuk merasa penasaran, tetapi sikap praktis kita terhadap dorongan-dorongan tersebut tidak sama. Artinya, kita semua mungkin memiliki rasa penasaran terhadap film horor, tetapi sebagian dari kita menanggapi dorongan rasa penasaran tersebut dengan berbeda dalam tindakan praktis. 

Sebagian dari kita memilih memuaskan rasa penasaran itu dengan menontonnya, sementara sebagian yang lain memutuskan untuk menekan rasa penasaran itu dengan menghindarinya. Tindakan menghindari itu sendiri mungkin didorong oleh kekhawatiran ego, prinsip realistis bahwa “rasa penasaran bisa membunuhmu”. 

Lalu apa sebenarnya yang kita dapatkan jika kita memilih untuk memuaskan rasa penasaran itu? 

Salah satu jawabnya adalah teori lama Aristoteles tentang Katarsis. Katarsis adalah istilah yang Aristoteles gunakan untuk menjelaskan efek berguna yang penonton dapatkan setelah menonton pementasan Tragedi. Sebagai tambahan penjelasan, Tragedi adalah pementasan yang ceritanya berujung duka, kebalikan dari Komedi sebagai pementasan yang berujung Tawa. 

Katarsis merujuk pada pemurnian emosi. Pementasan Tragedi secara teori membantu penonton merasakan iba dan takut pada level yang semestinya. Dalam kehidupan nyata, sebab-sebab yang bisa memantik iba dan takut tersebut terlalu ekstrem untuk dibiarkan terjadi. 

Sebagai contoh, pembunuhan dan penyiksaan yang disajikan dalam pementasan bisa memantik rasa iba dan takut. Dua peristiwa tersebut tentu saja terlarang dilakukan dalam kehidupan nyata. Melalui pengalaman rasa iba dan takut itu kita mendapatkan pengalaman rasa iba dan takut yang diperlukan, misalnya, untuk mencegah kita melakukan tindakan-tindakan buruk yang bisa menyebabkannya. 

Mari kita terapkan konsep tersebut pada alasan mengapa orang-orang suka menonton film horor seperti KKN di Desa Penari: Luwih Dowo Luwih Medeni meski sudah tahu bahwa film tersebut menakutkan. Film memuat aspek-aspek yang bisa memantik rasa takut. Melalui pengalaman tersebut penonton bisa menjadi lebih hati-hati dalam kehidupan nyata untuk menghindari sebab-sebab peristiwa yang memantik rasa takut tersebut. 

Dengan kata lain, menonton film KKN di Desa Penari memungkinkan kita belajar banyak hal dari rasa iba dan takut. Lebih lagi rasa penasaran kita untuk menonton film akhir tahun diperkuat juga oleh adanya versi awal yang tayang 30 April 2022.