Filosofi Hari Nyepi yang Dirayakan Umat Hindu di Bali

Pawai Ogoh-ogoh jelang Hari Nyepi di Bali.
Sumber :
  • VIVA

Selama 24 jam, masyarakat Bali diharapkan untuk mengendalikan diri dari kegiatan yang bersifat duniawi dan tidak memerlukan keperluan penting. Hal ini melatih masyarakat untuk dapat mengontrol emosi dan pikiran mereka, sehingga mereka dapat hidup dengan lebih tenang dan damai.

2 Hari Libur Nasional Menutup Maret 2024, Hari Jumat Agung dan Hari Paskah

Pengendalian diri juga mengajarkan tentang kesabaran dan ketenangan dalam menghadapi situasi yang sulit.

Kesederhanaan

Hari Nyepi juga mengajarkan tentang kesederhanaan. Selama satu hari, masyarakat Bali hanya melakukan kegiatan yang penting saja, dan membatasi penggunaan listrik dan alat-alat elektronik. Hal ini merupakan penghormatan terhadap alam semesta dan juga mengajarkan tentang kesederhanaan dalam hidup.

Duel Sengit di Derby Jatim: Persebaya vs Arema FC, Yan Bertekad Aman 3 Poin

Kesederhanaan mengajarkan manusia untuk tidak terlalu memperoleh keinginan materialis, dan untuk bersyukur dengan apa yang sudah dimilikinya.

Merenung

Selama Hari Nyepi, masyarakat Bali juga diminta untuk merenung dan memikirkan makna kehidupan. Hal ini dilakukan agar mereka dapat memperbaiki diri dan hidup dengan lebih baik lagi.

Halaman Selanjutnya
img_title
Biografi Al-Khwarizmi, Matematikawan Muslim Pencetus Konsep Aljabar dan Algoritma