Rahasia di Balik Nama Tarawih, Lebih dari Sekadar Shalat Malam Ramadhan
- freepik.com
Mindset – Mengapa shalat malam Ramadhan disebut Tarawih? Ternyata, ada makna mendalam di balik nama ini yang lebih dari sekadar ibadah rutin. Simak penjelasan lengkapnya!
Setiap bulan Ramadhan, umat Islam berbondong-bondong ke masjid untuk menunaikan shalat Tarawih. Namun, tahukah Anda bahwa di balik penamaan Tarawih tersimpan filosofi yang erat kaitannya dengan ketenangan jiwa dan spiritualitas?
Secara bahasa, Tarawih berasal dari kata Arab "tarwihah" yang berarti waktu istirahat atau ketenangan. Hal ini menunjukkan bahwa shalat Tarawih bukan sekadar ibadah rutin, melainkan sebuah proses yang membawa ketentraman hati dan kedamaian batin.
Konsep ini sejalan dengan tujuan utama Ramadhan, yakni meningkatkan ketakwaan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Asal Usul Penamaan Tarawih
Dalam sejarah Islam, shalat malam di bulan Ramadhan awalnya disebut Qiyam Ramadhan. Rasulullah SAW menunaikan shalat malam ini secara berjamaah beberapa kali, lalu menghentikannya karena khawatir umat menganggapnya wajib.
Setelah Rasulullah wafat, di era Khalifah Umar bin Khattab, shalat ini kembali dihidupkan secara berjamaah dan mulai dikenal dengan nama Tarawih.
Mengapa namanya berubah menjadi Tarawih? Istilah ini muncul karena umat Islam kala itu menunaikan shalat ini dengan penuh kekhusyukan dan diiringi jeda istirahat setiap empat rakaat.
Hal ini mencerminkan makna tarwihah—waktu rehat yang menenangkan jiwa.
Tarawih dan Kaitan dengan Lailatul Qadar
Selain sebagai bentuk ibadah malam, Tarawih juga diyakini sebagai salah satu cara untuk mendapatkan Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa melaksanakan shalat malam di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Muslim, No. 760)
Dengan melaksanakan Tarawih dengan penuh kekhusyukan, seorang Muslim berpeluang untuk merasakan kedamaian malam Lailatul Qadar, yang digambarkan dalam Al-Qur'an sebagai malam penuh kesejahteraan hingga fajar menyingsing.
Makna Tarawih dalam Kehidupan Spiritual
Lebih dari sekadar ritual, Tarawih mengajarkan kita pentingnya menjaga ketenangan batin dalam beribadah.
Inilah alasan mengapa Tarawih dilakukan dengan santai, tidak tergesa-gesa, dan memberikan ruang untuk refleksi diri.
Dengan demikian, bukan hanya tubuh yang bergerak dalam sujud, tetapi hati dan jiwa juga turut serta dalam perjalanan spiritual ini.
Maka, saat menunaikan shalat Tarawih, marilah kita resapi maknanya—bukan hanya sebagai kewajiban tambahan di bulan Ramadhan, tetapi sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah dengan penuh ketenangan dan ketulusan.
Dengan memahami rahasia di balik nama Tarawih, kita semakin menyadari bahwa ibadah ini bukan sekadar shalat malam, melainkan bentuk perjalanan spiritual yang membawa kedamaian dan keberkahan di bulan Ramadhan. *AT