Ai Nurhidayat Penggagas Sekolah Multikultural, Penjaga Toleransi Keberagaman dari Pangandaran

Ai Nurhidayat Penggagas Sekolah Multikultural dari Pangandaran.
Sumber :
  • Instagram/AiNurhidayatMars

Perbedaan Keyakinan Peserta Didik Sekolah Multikultural Sempat Jadi Kontroversi 

Ciamis Raih Piagam Penghargaan P2DD Terbaik ke-II Kategori Kabupaten Wilayah Jawa Bali

Kelas profesi di sekolah multikultural SMK Bhakti Karya Parigi.

Photo :
  • Instagram/AiNurhidayatMars

Namun, adanya murid-murid dari luar daerah, terutama yang berbeda agama, menimbulkan kontroversi di masyarakat. Hal ini terjadi karena minimnya pemahaman tentang multikulturalisme dan toleransi. Inilah saatnya Kang Ai turun tangan memberikan pemahaman kepada masyarakat.

Alfira Oktaviani, Mompreneur Muda di Balik Suksesnya Semilir Ecoprint

Pada tahun 2014, Kang Ai bahkan terpaksa menghadapi sidang di Kantor Bupati Pangandaran terkait isu pembangunan gereja dan perpindahan agama. Walaupun dihadapkan pada situasi yang penuh tekanan dan intoleransi, Kang Ai tetap berusaha menjelaskan visi dan misinya.

Meskipun tidak semua masalah terselesaikan dalam sidang tersebut, Kang Ai tetap teguh pada pendiriannya. Ia percaya bahwa dalam membangun pendidikan, seseorang harus memiliki keteguhan dan tekad yang kuat.

Rengkuh Banyu Mahandaru: Pionir di Balik Plepah, Solusi Hijau yang Memberdayakan Masyarakat Lokal

Berkat perjuangannya, SMK Bakti Karya Parigi berhasil menjalankan program kelas multikultural. Ai Nurhidayat kini bangga dapat membawa murid-murid dari berbagai penjuru daerah.

Ai Nurhidayat Raih Penghargaan SATU Indonesia Awards Atas Kiprahnya Menjaga Toleransi Multikultural 

Halaman Selanjutnya
img_title