Ai Nurhidayat Penggagas Sekolah Multikultural, Penjaga Toleransi Keberagaman dari Pangandaran
- Instagram/AiNurhidayatMars
Pada tahun 2012, berdirilah SMK Bakti Karya Parigi. Awalnya, sekolah ini hanya beroperasi di gudang kelapa tanpa bangunan permanen. Jumlah muridnya pun terbatas, bahkan sekolah ini hampir gulung tikar.
Melihat situasi tersebut, Kang Ai berdiskusi dengan anggota komunitasnya untuk mencari solusi agar sekolah ini dapat bertahan.
Akhirnya, Kang Ai memutuskan untuk mengintegrasikan Komunitas Sabalad ke dalam struktur SMK Bakti Karya Parigi. Dengan langkah ini, jumlah siswa SMK Bakti Karya Parigi meningkat menjadi 15 orang.
Berkat inovasi Kang Ai, SMK Bakti Karya Parigi kembali beroperasi pada tahun 2013, di bawah naungan yayasan yang dipimpinnya. Meskipun tinggal di Pangandaran, tepatnya di Dusun Cikubang, Desa Cintakarya, Kang Ai menyaksikan realitas etnosentrisme di sekitarnya.
Ia menyadari adanya ketidaktoleran terhadap perbedaan di antara masyarakat sekitar. Pada awal tahun 2013, Kang Ai dan beberapa anggota komunitasnya berdiskusi santai mengenai masalah ini.
Ide untuk membawa murid dari luar daerah muncul secara tak terduga. Meskipun ini dianggap ide gila, Kang Ai mengembangkannya.