Ai Nurhidayat Penggagas Sekolah Multikultural, Penjaga Toleransi Keberagaman dari Pangandaran

Ai Nurhidayat Penggagas Sekolah Multikultural dari Pangandaran.
Sumber :
  • Instagram/AiNurhidayatMars

Pangandaran, Mindset – Ai Nurhidayat merupakan sosok pemuda kelahiran asli Pangandaran, Jawa Barat, yang telah menorehkan jejak cemerlang dalam memajukan pendidikan multikultural di tanah kelahirannya.

Ciamis Raih Piagam Penghargaan P2DD Terbaik ke-II Kategori Kabupaten Wilayah Jawa Bali

Setelah menyelesaikan studinya di Universitas Paramadina, Jakarta, Kang Ai, begitu ia akrab disapa, memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya dan mewujudkan cita-citanya mendirikan sebuah sekolah.

Awalnya, ia membentuk sebuah komunitas literasi yang diberi nama Komunitas Belajar Sabalad. Di malam hari, anggota komunitas ini, terdiri dari pemuda-pemuda sekitar Pangandaran, berkumpul di rumah Kang Ai untuk berdiskusi dan berbagi pengetahuan hingga larut malam.

Alfira Oktaviani, Mompreneur Muda di Balik Suksesnya Semilir Ecoprint

Dari interaksi ini, muncullah Komunitas Belajar Sabalad dengan moto unik, "Mencari ilmu selama-lamanya, mencari kawan sebanyak-banyaknya." 

Kang Ai tidak hanya mengadakan program literasi, tetapi juga kegiatan produktif lain seperti berkebun, beternak, dan memproduksi pupuk kandang, pakan domba, bahkan madu murni.

Rengkuh Banyu Mahandaru: Pionir di Balik Plepah, Solusi Hijau yang Memberdayakan Masyarakat Lokal

Komunitas ini terus berkembang, mayoritas anggotanya adalah pemuda setempat. Setiap hari, Kang Ai dengan penuh semangat mengelola komunitasnya.

Awal Mula Sekolah Multikultural SMK Bhakti Karya Parigi 

Halaman Selanjutnya
img_title