Wanita Perisai Gelar Sayembara Nasional, Angkat Tema "Kontroversi Ganjar Suka Nonton Video Porno"

Konferensi Pers Wanita Perisai terkait Sayembara Nasional.
Sumber :
  • PP Wanita Perisai

Jakarta, Mindset – Pengurus Pusat Wanita Pertahanan Ideologi Syarikat Islam (PP Wanita Perisai) menggelar Sayembara Nasional dalam bentuk karya tulis, video pendek dan meme dengan tema "Kontroversi Ganjar Suka Nonton Video Porno". Sayembara ini sebagai respon dari pernyataan kontroversial Ganjar Pranowo serta kegelisahan Wanita Perisai terkait ancaman pornografi.

5 Fakta tentang Dissenting Opinion Putusan MK, Baru Kali Ini Terjadi

“Sayembara dengan tema "Kontroversi Ganjar soal Video Porno" merupakan respons atas kekhawatiran dan kegelisahan kaum perempuan. Terutama mereka yang tergabung dalam Wanita Perisai, mengenai meningkatnya ancaman pornografi yang semakin terbuka dan meresahkan,” kata Ketua Umum PP Wanita Perisai, Megawaty dalam press rilis yang diterima MindsetVIVA, Selasa (25/7/2023).

Megawaty menerangkan, pernyataan dari Ganjar Pranowo mengenai video porno dalam sebuah podcast YouTube Deddy Corbuzier menimbulkan dampak yang panjang.

1108 Halaman, Putusan MK untuk Permohonan Paslon 01 Dibacakan Selama 6 Jam

Sehingga, PP Wanita Perisai perlu merespon terhadap pengakuan Gubernur Jateng tersebut tentang kegemarannya menonton video porno, salah satunya melalui Sayembara Nasional ini.

PP Wanita Perisai Soroti Penyataan Vulgar Ganjar Pranowo

Ketua PP Wanita Perisai ini pun menggaris bawahi pernyataan vulgar Ganjar Pranowo yang tidak bisa dianggap remeh. Pasalnya, Ganjar Pranowo menyampaikan pernyataan tersebut di ruang publik dan tidak terlepas dari posisinya sebagai pejabat publik.

2 Amar Putusan MK dalam Sidang MK Perkara PHPU atau Sengketa Pilpres 2024

Terlebih lagi, saat ini Ganjar secara resmi diusung sebagai calon presiden dari partai PDI Perjuangan.

"Menurut saya, ucapan pejabat publik akan memiliki efek jangka panjang bagi masyarakat. Pengakuan Ganjar tentang kegemarannya menonton video porno berpotensi diartikan secara negatif oleh masyarakat sebagai sinyal bahwa menonton video porno adalah hal yang biasa. Bayangkan, jika hal ini direspon dan diterima dengan baik oleh anak-anak kita, generasi muda kita," katanya.

Peningkatan Konten dan Akses Pornografi di Indonesia Mengkhawatirkan 

Wanita Perisai Gelar Sayembara Nasional.

Photo :
  • PP Wanita Perisai

Megawaty pun memaparkan data resmi pemerintah terkait pornografi yang sangat mengkhawatirkan. Berdasarkan data Kominfo, sejak tahun 2021, terdapat 1,1 juta konten pornografi di internet.

Selain itu, menurut Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, 66,6% dari anak laki-laki dan 62,3% dari anak perempuan di Indonesia telah menonton video porno.

Lebih lanjut, papar Megawaty, dampak dari mengkonsumsi konten pornografi berpengaruh terhadap tindakan perilaku kriminal seperti pemerkosaan dan pelecehan seksual.  Selain itu juga dapat berdampak buruk pada kesehatan.

''Hasil penelitian oleh para pakar kesehatan menunjukkan bahwa secara biologis, efek kecanduan menonton video porno mirip dengan kecanduan narkotika. Artinya, hal tersebut sangat mempengaruhi neurotransmitter saraf di otak,” ungkapnya.

PP Wanita Perisai Inisiasi Sayembara Nasional, Respon Atas Pernyataan Ganjar Pranowo

Dengan adanya potensi ancaman bagi generasi muda kedepan tersebut, Megawaty menegaskan bahwa pihaknya merasa perlu untuk merespons penyataan Ganjar dengan serius dan mengkajinya dari berbagai aspek.

Salah satunya adalah melalui Sayembara Nasional, yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada seluruh warga negara untuk berpendapat atau menyampaikan sikap secara cerdas dan kreatif.

Megawaty berharap, melalui sayembara yang diselenggarakan bekerjasama dengan FreedomNews ini dapat memberikan pesan moral kepada Ganjar Pranowo agar berbicara dengan lebih bijaksana. Terlebih mengingat posisinya saat ini sebagai calon presiden. 

"Jangan sampai penyataan Ganjar mengenai video porno ini menjadi angin segar bagi perkembangan industri pornografi di Tanah Air jika dia terpilih sebagai presiden," tegasnya.

Mengenai pertanyaan sayembara ini hanya menjadi alat politik untuk menyerang calon presiden tertentu, Megawaty dengan tegas menolak untuk mempersoalkannya. 

Jika ada orang yang menuduh seperti itu, dia menyatakan bahwa hal tersebut merupakan bagian dari prinsip demokrasi.

''Saya tidak ingin hanya karena khawatir dituduh sebagai alat politik, kami dan rekan-rekan lainnya harus diam dan membiarkan potensi ancaman pornografi terhadap generasi muda terus berkembang. Ini adalah bagian dari tanggung jawab moral kami sebagai perwakilan ibu-ibu, emak-emak, dan kaum perempuan pada umumnya yang memiliki anak," tandasnya.

Pilpres 2024 dan Isu Pornografi Momentum Tradisi Berdemokrasi Sehat

Ketua PP Wanita Perisai ini berpendapat bahwa jika ingin dikaitkan dengan politik, sebaliknya dia ingin menjadikan Pilpres 2024 dan isu pornografi sebagai momentum untuk tumbuhnya tradisi berdemokrasi yang sehat. 

Tradisi berdemokrasi yang memberikan ruang yang luas bagi partisipasi publik dalam menyeleksi calon pemimpinnya, baik melalui kritik, saran, masukan, maupun protes.

“Kontestasi Pilpres tidak boleh hanya menjadi milik elit politik saja. Partisipasi seluruh rakyat sebagai calon pemilih harus dibuka lebar, sehingga rakyat diberi kesempatan untuk turut menentukan pemimpin yang akan memimpin negara ke depan,” tegasnya. *ar/at