Fresh Graduate Masih Nganggur? Ini 5 Kesalahan Umum dan Solusi Praktisnya

Ilustrasi Fresh Graduate sulit mendapat pekerjaan.
Ilustrasi Fresh Graduate sulit mendapat pekerjaan.
Sumber :
  • Freepik

Jakarta, Mindset – Masih menganggur setelah lulus? Temukan 5 kesalahan umum fresh graduate saat mencari kerja dan solusi praktis agar cepat diterima di dunia kerja.

Mencari kerja setelah lulus kuliah memang tidak selalu mudah. Banyak fresh graduate merasa sudah melakukan segalanya, dari melamar ratusan perusahaan hingga mengikuti berbagai pelatihan, tapi hasilnya tetap nihil. Kenapa bisa begitu?

Nyatanya, ada beberapa kesalahan umum yang sering tidak disadari. Menyalahkan kondisi ekonomi atau pandemi memang masuk akal, tapi jika ingin segera masuk dunia kerja, perlu ada evaluasi dari diri sendiri.

5 Kesalahan Umum Bikin Fresh Graduate Masih Nganggur

Berikut ini 5 kesalahan yang sering dilakukan fresh graduate, serta solusi praktis yang bisa langsung kamu terapkan.

1. Terlalu Kaku Mengejar "Passion" Saja

Kesalahan:

Banyak lulusan baru yang menolak berbagai kesempatan kerja hanya karena "bukan passion". Akibatnya, peluang besar di bidang lain yang sesuai skill malah terlewat.

Solusi Praktis:

Lihat lebih fleksibel. Fokuslah pada skill yang kamu miliki, bukan hanya passion. Ingat, passion bisa berkembang seiring waktu, terutama setelah kamu mendapatkan pengalaman nyata.

2. Mengabaikan Skill Teknis dan Soft Skill

Kesalahan:

Hanya mengandalkan gelar tanpa memperkaya diri dengan skill tambahan. Padahal, dunia kerja kini menuntut lebih dari sekadar ijazah.

Solusi Praktis:

Tingkatkan hard skill seperti kemampuan digital, bahasa asing, atau content writing.

Jangan lupakan soft skill seperti komunikasi, kerja sama tim, dan manajemen waktu. Ikutlah workshop, bootcamp, atau magang untuk membangun portofolio.

3. CV dan Portofolio Kurang Menarik

Kesalahan:

Mengirim CV seadanya tanpa menyesuaikan dengan lowongan yang dituju. Portofolio pun sering diabaikan, terutama untuk bidang kreatif.

Solusi Praktis:

Buat CV yang rapi, fokus, dan relevan dengan pekerjaan yang dilamar. Jika bisa, buat juga portofolio sederhana, bahkan dari proyek freelance kecil atau hasil tugas kuliah terbaikmu.

4. Hanya Melamar di Perusahaan "Impiannya"

Kesalahan:

Terlalu selektif hanya mau melamar di perusahaan besar atau startup terkenal, sehingga mempersempit peluang.

Solusi Praktis:

Buka peluang lebih luas. Perusahaan kecil hingga organisasi nonprofit pun bisa jadi batu loncatan emas untuk membangun karier dan jaringan profesionalmu.

5. Tidak Memiliki Strategi Pencarian Kerja

Kesalahan:

Melamar kerja asal-asalan tanpa perencanaan jelas. Tidak mencatat berapa banyak lamaran yang dikirim, kapan wawancara, atau ke mana saja sudah melamar.

Solusi Praktis:

Buat sistem. Catat semua lamaran, jadwal wawancara, hingga feedback dari perusahaan. Dengan begitu, kamu bisa mengevaluasi metode pencarian kerja dan tahu kapan harus memperbaiki strategi.

Evaluasi Diri dan Adaptasi

Ingat, mencari kerja adalah proses. Bukan hanya soal siapa yang cepat, tapi siapa yang tepat. Teruslah mengevaluasi diri, perbaiki kekurangan, dan adaptasi dengan dunia kerja yang dinamis. Jika perlu, ikuti pelatihan persiapan karier atau konsultasi profesional.

Karier bukan hanya tentang menemukan tempat bekerja, tapi tentang membangun masa depanmu sendiri.

Jangan menyerah, fresh graduate! *AT