Menghadapi Masalah Hidup dengan Stoikisme: Pelajaran dari Filosofi Teras

Menghadapi Masalah Hidup dengan Stoikisme.
Sumber :
  • Ist

Mindset – Stoikisme, sebagai filsafat kuno dari Yunani, kembali populer di tengah kehidupan modern yang penuh tantangan. Banyak orang merasa terjebak dalam masalah hidup dan sering kali dikuasai oleh emosi negatif seperti stres, cemas, dan takut. 

Namun, filosofi stoikisme yang diajarkan dalam buku Filosofi Teras karya Henry Manampiring menawarkan solusi praktis untuk menghadapi kehidupan yang tak terhindarkan dari masalah.

Apa Itu Stoikisme?

Stoikisme adalah filosofi yang menekankan pada penerimaan dan pengendalian diri terhadap apa yang ada di luar kendali kita. 

Seorang stoik percaya bahwa kebahagiaan sejati hanya bisa dicapai melalui pengendalian diri dan fokus pada hal-hal yang dapat kita kendalikan, bukan apa yang terjadi di luar diri kita.

Menurut Epiktetus, salah satu filsuf Stoik terkenal, "Ada hal-hal yang berada di bawah kendali kita, dan ada hal-hal yang tidak." 

Filosofi ini menyadarkan kita bahwa banyak masalah dalam hidup kita terjadi karena kita terlalu fokus pada hal-hal di luar kendali, seperti opini orang lain atau peristiwa di masa lalu.

Dikotomi Kendali: Kunci Ketenangan

Dalam stoikisme, ada konsep penting yang disebut Dikotomi Kendali. Konsep ini mengajarkan bahwa kita hanya perlu fokus pada apa yang bisa kita kendalikan—pikiran, tindakan, dan reaksi kita sendiri. 

Hal-hal seperti cuaca, pendapat orang lain, atau situasi tertentu berada di luar kendali kita. Ketika kita belajar menerima ini, mental kita menjadi lebih tangguh.

Dengan menerapkan Dikotomi Kendali, kita belajar untuk menerima kejadian yang terjadi dalam hidup kita sebagai sesuatu yang netral. 

Misalnya, jika kita kehilangan pekerjaan, peristiwa ini sebenarnya netral. Perasaan negatif yang muncul adalah hasil dari persepsi kita terhadap kejadian tersebut, bukan dari kejadian itu sendiri.

Amor Fati: Mencintai Takdir

Selain menerima apa yang ada di luar kendali kita, stoikisme juga mengajarkan konsep Amor Fati, yang berarti "mencintai takdir". 

Ini adalah sikap menerima dan bahkan mencintai semua hal yang terjadi dalam hidup kita, baik yang positif maupun yang negatif. 

Dengan mencintai takdir, kita menjadi lebih damai dengan kenyataan bahwa semua hal dalam hidup terjadi karena alasan tertentu, dan tugas kita adalah memanfaatkannya untuk bertumbuh.

Menghadapi Masalah Hidup dengan Stoikisme

Ketika masalah hidup datang, stoikisme mengajarkan kita untuk bersikap tenang dan rasional.

Dengan mental yang tangguh, kita dapat menghindari reaksi emosional yang berlebihan dan fokus pada solusi. 

Filosofi stoik mengajak kita untuk tidak membuang energi pada hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan, tetapi sebaliknya fokus pada tindakan yang bisa kita ambil untuk memperbaiki situasi.

Misalnya, saat dihadapkan dengan kritik dari orang lain, alih-alih marah atau merasa tersinggung, seorang stoik akan menanyakan pada dirinya, "Apakah kritik ini benar? Apakah ada yang bisa saya lakukan untuk memperbaiki diri?" Jika jawabannya tidak, maka kritik tersebut diabaikan. Jika jawabannya ya, maka tindakan perbaikan diambil.

Praktik Stoikisme dalam Kehidupan Sehari-hari

Menghadapi kehidupan dengan pendekatan stoikisme membutuhkan latihan. Berikut beberapa cara untuk memulai:

1. Latih Dikotomi Kendali: Setiap kali Anda merasa cemas atau marah, tanyakan pada diri sendiri, "Apakah ini di bawah kendali saya?" Jika tidak, lepaskan.

2. Amor Fati: Terima dan cintai segala hal yang terjadi dalam hidup Anda. Gunakan setiap pengalaman, baik atau buruk, untuk pertumbuhan diri.

3. Premeditatio Malorum: Latih pikiran Anda dengan memikirkan kemungkinan terburuk dari suatu situasi sehingga ketika hal buruk terjadi, Anda lebih siap secara mental.

Filosofi stoikisme mengajarkan kita untuk menghadapi masalah hidup dengan ketenangan, menerima apa yang tidak bisa diubah, dan fokus pada hal-hal yang bisa kita kendalikan. Dengan menerapkan konsep Dikotomi Kendali dan Amor Fati, kita dapat mengembangkan mental yang tangguh dan hidup dengan lebih damai di tengah tantangan yang terus muncul. Filosofi Teras karya Henry Manampiring adalah panduan yang relevan bagi siapa pun yang ingin belajar mengelola emosi dan menemukan ketenangan dalam hidup.*RCH