Mengapa Hisab dan Rukyah Penentuan Awal Ramadhan Masih Diperdebatkan? Ini Penjelasan Gus Baha

Gus Baha tanggapi metode hisab dan rukyah penentuan awal ramadan.
Sumber :
  • Ist

Namun, mengapa masih ada perdebatan terkait dua metode ini? Gus Baha menjelaskan bahwa persoalan ini bukan sekadar soal dalil, tetapi juga soal konsensus dan otoritas keagamaan.

Gus Baha: Hisab dan Rukyah Sama-Sama Sah, yang Penting Konsensus

Menurut Gus Baha, dalam fikih Syafi’iyyah, seseorang boleh mengikuti hisab asalkan terdapat konsensus dari para ahli yang berkompeten di bidangnya.

Ia juga menekankan bahwa hisab bukanlah hal yang bertentangan dengan syariat, melainkan ilmu yang dibenarkan oleh Al-Qur'an.

Namun, dalam praktiknya, sering kali terdapat subjektivitas dalam rukyah. Ada kemungkinan kesalahan dalam pengamatan hilal karena berbagai faktor, seperti kondisi cuaca atau ketidakmampuan pengamat dalam melihat hilal dengan benar.

Oleh karena itu, dalam kasus seperti ini, hisab bisa menjadi rujukan utama jika telah disepakati oleh para ahli.

Dalam konteks perbedaan penetapan 1 Syawal yang sering terjadi di Indonesia, Gus Baha menyoroti bagaimana pemerintah dan ormas Islam besar seperti NU dan Muhammadiyah memiliki pendekatan berbeda.