Kisah Nabi Ibrahim Saat Hendak Dicabut Nyawa, Bagaimana Seharusnya Umat Islam Menyikapi Kematian?
- Pixabay - Tumisu
Ayat di atas dengan tegas mengungkapkan bahwa semua yang hidup pasti akan menghadapi kematian.
Kita sebagai manusia, yang diberi nyawa, juga tak akan luput dari kenyataan ini. Kematian adalah sebuah takdir yang datang tanpa memandang siapa yang akan diambil.
Saat ajal tiba, tidak ada kekuatan yang dapat mempercepat atau memperlambatnya. Terkadang, ia menjemput individu saat masih bayi, anak-anak, remaja, orang dewasa, bahkan pada yang sudah lanjut usia.
Kematian bisa datang ketika kita tidur, dalam keadaan terjaga, dalam kesedihan, kebahagiaan, kesendirian, atau dalam keramaian.
Orang yang bijak adalah mereka yang selalu mengingat akan kematian dan berusaha mempersiapkan diri untuk kehidupan setelah kematian.
Kematian adalah suatu misteri yang tak ada yang tahu kapan akan tiba. Oleh karena itu, kita perlu sering mengingat kematian untuk menyadarkan diri bahwa hidup ini tidaklah abadi.
Selain mengingat kematian, kita juga harus mempersiapkan diri untuk menghadapi kehidupan setelahnya dengan bertaubat dan melakukan amal saleh.