6 Sebab Rusaknya Lingkungan menurut Islam, Renungan Hari Peduli Sampah 2023

- Unsplash @hermez777
Mindset –HPSN atau Hari Peduli Sampah Nasional diperingati tiap tanggal 21 Februari. Di Indonesia, penetapan salah 1 hari besar nasional tersebut dipicu oleh tragedi mengerikan terkait sampah yang disebut Tragedi Leuwigajah.
Dalam tragedi di Cimahi tahun 2005 tersebut, terjadi sampah longsor yang menyebabkan korban jiwa 157 orang. Selain itu, peristiwa tersebut juga menyebabkan 2 pemukiman hancur, Kampung Cilimus dan Kampung Pojok.
Menangani sampah dengan benar merupakan salah 1 cara untuk mencegah rusaknya lingkungan. Ada hal-hal lain yang juga harus kita waspadai terkait lingkungan.
Dalam pandangan seorang ulama besar Islam, Prof. Dr. Yusuf al-Qaradawi, ada 6 sebab lingkungan rusak. Berikut 6 sebab tersebut sebagaimana disarikan dari karya beliau Ri’ayatul Biah fi Syari’atil Islam.
1. Mengubah Ciptaan Allah
Mengubah ciptaan Allah Swt. artinya manusia keluar dari fitrahnya. Manusia diciptakan untuk menjadi pengelola bumi, tetapi manusia kemudian menyimpang dari fitrah tersebut dan memilih menjadi konsumen.
Bukannya membangun, manusia justru malah mengeruk sumber daya alam dengan seenaknya. Air dicemari limbah, sampah-sampah tidak dikelola dengan baik sehingga membahayakan kehidupan.
2. Kezaliman
Kezaliman bisa diarahkan pada diri sendiri, orang lain, ataupun lingkungan. Berbuat zalim terhadap lingkungan artinya merusak lingkungan. Interaksi dengan lingkungan yang harusnya merupakan interaksi antara pengelola dengan sumber daya justru malah diubah menjadi relasi sewenang-wenang.
3. Berjalan Sombong di Muka Bumi
Manusia yang berlebihan dan angkuh merasa bahwa dirinya merupakan penguasa alam. Dengan bersikap demikian, manusia menempatkan dirinya sebagai tuhan kecil, seolah dirinya merupakan pemilik alam yang boleh melakukan apa pun yang dia inginkan terhadap alam.