Cinta Sejati Layla Majnun Bahan Renungan di Hari Valentine
- Pixabay / Modman
Dia kemudian bertanya kepada Qays alasan mengapa dia bisa sampai menjadi gila sementara Layla sebiasa itu. Qays menjawab panjang lebar yang mengisyaratkan bahwa cinta dia bukan cinta badani.
Salah satu ungkapan yang menarik dari jawaban dia adalah bahwa tidak ada gunanya membicarakan lebah dengan orang yang tidak pernah mengalami disengat lebah. Artinya, cinta adalah pengalaman yang tidak bisa digeneralisasi dan kerap kali hanya bisa dipahami oleh orang yang mengalaminya.
Baca Juga
- 3 Kisah Cinta Nabi Islam, Lebih Romantis dari Kisah Valentine 14 Februari
- Cokelat Valentine 14 Februari, Simbol Kasih Sayang atau Perbudakan?
Salah satu versi Layla Majnun yang paling populer sampai sekarang adalah versi penyair Persia abad ke-12 Nizami Ganjavi. Berbagai versi terjemahannya sudah diterbitkan di Indonesia, meski dalam bentuk adaptasi prosa supaya lebih mudah dipahami sebagai sebuah cerita.
Sobat Mindset yang ingin membaca cerita Layla Majnun versi utuh bisa membacanya gratis di aplikasi Ipusnas. Cerita yang mengajarkan cinta sejati dan cinta yang melampaui batas-batas ragawi ini sangat cocok untuk dinikmati dan direnungkan pada momen Hari Valentin.